Terong tidak hanya memiliki rasa yang khas dan mudah diolah, tetapi juga sangat dihargai oleh para ahli gizi karena mengandung banyak senyawa bermanfaat seperti antosianin dan asam klorogenat—antioksidan kuat yang membantu melindungi sel dari kerusakan. Mempertahankan kebiasaan mengonsumsi terong beberapa kali seminggu dapat memberikan banyak manfaat kesehatan yang signifikan, mulai dari melancarkan sistem pencernaan hingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
1. Nilai gizi terong
- 1. Nilai gizi terong
- 2. Khasiat Terong
- 2.1. Terong membantu manajemen berat badan
- 2.2. Melengkapi berbagai nutrisi
- 2.3. Perlindungan terhadap penyakit jantung
- 2.4. Mengontrol kadar gula darah
- 2.5. Melindungi kesehatan otak
- 2.6. Efek anti-kanker
- 2.7. Suplemen antioksidan
- 3. Beberapa risiko saat makan terong
Satu cangkir terong mentah yang dipotong dadu (sekitar 82 gram) menyediakan jumlah nutrisi yang sederhana namun seimbang yang sesuai dengan pola makan sehat:
- Energi: 20,5 kalori
- Lemak: 0,1g
- Natrium: 1,6 mg
- Karbohidrat: 4,8 g
- Serat: 2,5 g
- Gula tambahan: 0 g
- Protein: 0,8 gram
Berkat kandungan seratnya yang tinggi dan rendah kalori, terong merupakan makanan ideal untuk ditambahkan ke menu penurunan berat badan atau diet kaya sayuran.
2. Khasiat Terong
2.1. Terong membantu manajemen berat badan
Ada tiga alasan mengapa terong merupakan makanan yang bermanfaat untuk mengontrol berat badan:
Rendah karbohidrat: Terong adalah sayuran non-tepung dan rendah karbohidrat, sehingga cocok untuk diet rendah karbohidrat – metode yang terbukti membantu menurunkan berat badan. Satu porsi terong (sekitar 1 cangkir, seukuran bola bisbol) mengandung kurang dari 5 gram karbohidrat.
Kaya serat: Terong menyediakan serat yang kaya, membantu meningkatkan porsi makan dan menciptakan rasa kenyang lebih lama. Berkat itu, Anda dapat mengontrol porsi makan dan membatasi camilan, sehingga mendukung proses penurunan berat badan secara efektif.
- Rendah kalori: Dengan hanya sekitar 20,5 kalori per cangkir terong mentah yang dipotong dadu, sayuran ini membuatnya mudah ditambahkan ke diet penurunan berat badan Anda tanpa khawatir mengonsumsi terlalu banyak energi.

Terong tidak hanya merupakan bahan yang umum dalam hidangan keluarga Vietnam tetapi juga 'gudang nutrisi' yang baik untuk kesehatan.
2.2. Melengkapi berbagai nutrisi
Terong merupakan sumber vitamin dan mineral penting yang berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan. Satu porsi terong dapat menyediakan nutrisi penting berikut:
- Mangan: Mineral ini dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat, kolesterol, dan glukosa (gula), dan juga membantu pembentukan tulang dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
- Folat: Membantu tubuh memproduksi DNA dan sel darah merah, dan berperan penting dalam mencegah cacat lahir selama kehamilan.
- Kalium: Elektrolit yang mendukung fungsi jantung, otot, dan sistem saraf normal, membantu menyeimbangkan tekanan darah dan menjaga kesehatan kardiovaskular.
2.3. Perlindungan terhadap penyakit jantung
Terong dapat membantu melindungi jantung berkat senyawa antioksidannya yang kuat. Antosianin – pigmen alami yang memberi terong warna ungu khasnya – membantu mencegah oksidasi kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL). Membatasi oksidasi ini penting karena kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan pengerasan arteri, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
2.4. Mengontrol kadar gula darah
Terong adalah salah satu dari sedikit sayuran non-tepung dengan indeks glikemik (IG) rendah, yang berarti meningkatkan kadar gula darah secara perlahan, membantu membatasi lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Hal ini khususnya bermanfaat bagi penderita diabetes yang perlu menjaga kadar gula darah mereka tetap terkendali setiap hari.
Selain itu, serat yang melimpah dalam terong juga membantu mengatur gula darah dengan memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, membantu menjaga kadar gula tetap stabil setelah makan.
2.5. Melindungi kesehatan otak
Terong dapat membantu melindungi otak dari gangguan neurodegeneratif, termasuk penyakit Alzheimer – bentuk demensia yang paling umum. Makanan ini mengandung nasunin, antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan, mencegah penuaan dini, dan mengurangi risiko penyakit neurologis.
Menurut Akademi Nutrisi dan Dietetika, nasunin tidak hanya membantu mengurangi peradangan di otak, tetapi juga dapat meningkatkan aliran darah dan meningkatkan sinyal antar sinapsis — tempat sel saraf terhubung dan berkomunikasi satu sama lain.
2.6. Efek anti-kanker
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak sayur dan buah, termasuk terong, dapat membantu mengurangi risiko kanker. Berkat kandungan antioksidan, vitamin, dan mineralnya yang kaya, terong berkontribusi dalam melindungi sel, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, dan membantu tubuh melawan pembentukan sel abnormal.
Khususnya, sayuran Solanaceae seperti terong merupakan sumber senyawa solasodine rhamnosyl glycosides (SRG). Sebuah studi menemukan bahwa SRG memiliki kemampuan untuk membunuh sel kanker kolorektal manusia. Namun, para ilmuwan mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperjelas hubungan langsung antara SRG dan pencegahan kanker pada manusia.
2.7. Suplemen antioksidan
Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang terkait dengan penuaan dini dan berbagai penyakit kronis. Terong merupakan sumber alami berbagai antioksidan kuat, seperti polifenol, asam fenolik, dan flavonoid. Terong juga mengandung antosianin, pigmen alami yang memberikan warna ungu khas pada terong. Antosianin tidak hanya memiliki efek antioksidan, tetapi juga membantu mengurangi peradangan dan menurunkan risiko obesitas, sehingga berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.
3. Beberapa risiko saat makan terong
Meskipun baik untuk kesehatan, makan terong juga dapat menimbulkan beberapa risiko dalam kasus tertentu:
Risiko peradangan: Terong termasuk dalam famili Solanaceae, bersama dengan tomat, paprika, dan kentang. Kelompok sayuran ini mengandung alkaloid – senyawa yang dapat menyebabkan peradangan pada beberapa orang yang sensitif, terutama penderita artritis. Membatasi konsumsi sayuran nightshade dapat membantu mengurangi risiko kambuhnya penyakit.
Efek pada ginjal: Terong mengandung oksalat, senyawa alami yang dapat menumpuk dan membentuk batu ginjal pada penderita masalah ginjal. Oleh karena itu, penderita penyakit ginjal kronis sebaiknya mengonsumsi terong secukupnya.
Reaksi alergi: Meskipun jarang terjadi, beberapa orang mungkin alergi terhadap terong, yang ditandai dengan gatal-gatal, bibir bengkak, atau tenggorokan gatal. Jika reaksi ini terjadi, hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
Pembaca diundang untuk melihat lebih lanjut:
Terong isi daging enak dimakan dengan nasi di hari dinginSumber: https://suckhoedoisong.vn/ly-do-nen-an-ca-tim-thuong-xuyen-169251030220759961.htm






Komentar (0)