Kompetisi tingkat atas yang menjanjikan ini bukan hanya karena status kedua raksasa Eropa tersebut, tetapi juga karena reuni penting Kylian Mbappé dengan tim lamanya Paris Saint-Germain (PSG).
Meninggalkan PSG pada musim panas 2024 untuk bergabung dengan Real Madrid, kurang dari setahun kemudian, Kylian Mbappé akan menghadapi mantan klubnya dalam pertandingan krusial, memperebutkan tiket ke final Piala Dunia Antarklub. Ini bukan hanya tantangan profesional yang luar biasa, tetapi juga konfrontasi emosional dengan mantan rekan setimnya, mantan staf pelatih, dan bagian dari masa lalu yang tak lama lagi.
Performa Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025 sangat impresif. Meskipun awalnya kurang meyakinkan dengan hasil imbang 1-1 melawan Al Hilal, tim asuhan Xabi Alonso dengan cepat memulihkan momentum mereka dengan empat kemenangan beruntun, termasuk kemenangan dramatis 3-2 atas Dortmund di perempat final.
Lini serang Real Madrid diperkuat trio penyerang berbahaya: Vinicius - Mbappé - Gonzalo Garcia. Khususnya, kembalinya Mbappé setelah masa perawatan telah menciptakan momentum baru bagi tim Kerajaan. Mbappé sendiri berkontribusi besar dalam kemenangan melawan Dortmund, meskipun ia hanya masuk sebagai pemain pengganti.
Kylian Mbappé (kiri) bermain melawan mantan klubnya, PSG. Foto: FIFA
Dengan pemahamannya terhadap PSG dan tekadnya untuk membuktikan diri melawan tim lamanya, meskipun ia kesal dengan tuntutan hukum keuangan, penyerang berusia 26 tahun ini berjanji untuk menjadi faktor terobosan dalam bentrokan dini hari tanggal 10 Juli.
Di sisi lain lini depan, PSG di bawah asuhan Luis Enrique juga menunjukkan semangat juang sebagai kekuatan baru yang baru saja menjuarai Liga Champions. Dengan 4 kemenangan setelah 5 pertandingan, tim asal Paris ini mempertahankan performa impresifnya. Khususnya, lini serang PSG bermain sangat beragam dengan selalu mencetak lebih dari 2 gol dalam 3 pertandingan terakhir di turnamen ini.
Namun, PSG menghadapi kesulitan, terutama karena mereka kehilangan dua pilar pertahanan, Willian Pacho dan Lucas Hernandez, karena skorsing. Hal ini membuat sayap kiri PSG rapuh, sementara lini serang utama Real Madrid justru berada di bawah Vinicius dan Alexander-Arnold.
Real Madrid juga mengalami kekalahan ketika bek tengah Dean Huijsen diskors, sementara Eder Militao belum pulih sepenuhnya. Namun, dengan performa yang stabil dan kekompakan dalam sistem pertahanan yang dibangun pelatih Xabi Alonso, "Los Blancos" masih dinilai lebih tinggi dalam hal kemampuan mengendalikan permainan.
Statistik head-to-head juga menguntungkan Real. Dalam 8 pertemuan selama 9 tahun terakhir, tim Spanyol ini telah memenangkan 4 pertandingan dan hanya kalah 2 kali. Patut dicatat, dalam pertemuan terakhir di Liga Champions 2021-2022, Real Madrid secara meyakinkan mengalahkan PSG 3-1.
Kecemerlangan Gonzalo Garcia—penyerang berusia 21 tahun yang telah mencetak 4 gol dan 1 assist di turnamen ini—juga menjadi faktor penting. Gonzalo adalah pilar utama lini serang Real Madrid di turnamen ini. Sementara Vinicius masih bekerja keras di posisi kreatif, Gonzalo dan Mbappé dapat membentuk duo berbahaya melawan pertahanan PSG yang rapuh.
Real Madrid saat ini merupakan tim tersukses dalam sejarah Piala Dunia Antarklub FIFA dengan 5 gelar. Pengalaman, keberanian, dan kedalaman skuad mereka memberi mereka keunggulan atas PSG, tim yang bermimpi untuk terus mencapai puncak dunia.
Sumber: https://nld.com.vn/mbappe-va-cuoc-tai-ngo-dinh-menh-voi-psg-196250708203611321.htm
Komentar (0)