Kebocoran gas di modul Rusia melanjutkan daftar kebocoran terkini di ISS.
Kebocoran terbaru tidak memengaruhi astronot atau peralatan di ISS. Foto: NASA
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengalami kebocoran di ujung modul Rusia tempat wahana antariksa Progress berlabuh, demikian diumumkan manajer program ISS NASA, Joel Mantalbano, pada 28 Februari di Kennedy Space Center. Kebocoran tersebut panjangnya sekitar 0,9 meter, ujar Montalbano. NASA sedang bekerja sama dengan mitra-mitranya di Rusia untuk mencari solusi.
Kebocoran ini tidak memengaruhi misi Crew-8 SpaceX, yang dijadwalkan diluncurkan pukul 00:04 tanggal 1 Maret, waktu Hanoi . Montalbano mengatakan volume kebocoran mulai meningkat sekitar seminggu sebelum pesawat kargo Progress diluncurkan ke stasiun luar angkasa pada 14 Februari. Ini bukan pertama kalinya kebocoran pada modul layanan Rusia perlu diperbaiki.
Kebocoran dari perangkat keras Rusia telah terjadi di ISS selama berbulan-bulan. Sebuah insiden serius terjadi pada Desember 2022 ketika pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 mulai membocorkan cairan pendingin ke luar angkasa tak lama sebelum seorang kosmonot Rusia dijadwalkan melakukan perjalanan luar angkasa. Tanpa pilihan lain, badan antariksa Rusia Roscosmos terpaksa meluncurkan pesawat ruang angkasa Soyuz kosong pengganti, yang disebut MS-23, dan menerbangkan pesawat ruang angkasa yang bocor itu kembali ke Bumi untuk dianalisis.
Akibat kebocoran tersebut, ketiga astronaut tersebut menghabiskan 12 bulan di ISS, bukan 6 bulan seperti yang direncanakan semula, sambil menunggu kedatangan pesawat ruang angkasa pengganti. Pada akhirnya, astronaut NASA Frank Rubio menghabiskan 371 hari di ISS, mencetak rekor penerbangan berkelanjutan terpanjang dalam sejarah AS.
Kemudian, pada Februari 2023, kapal kargo Rusia lainnya, Progress 82, mengalami kebocoran amonia saat berlabuh di ISS. Sekitar tujuh bulan kemudian, kebocoran terjadi di Modul Eksperimen Serbaguna Nauka milik NASA. Para ahli mengatakan perang di Ukraina telah sangat memengaruhi kerja sama antariksa antara Rusia dan banyak mitra internasional. Rusia juga mengumumkan rencana untuk mengembangkan stasiun antariksanya sendiri di orbit rendah Bumi dan menarik diri dari ISS setelah tahun 2028.
An Khang (Menurut Luar Angkasa )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)