Pada tanggal 1 Agustus, Kementerian Luar Negeri Moldova mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa asisten atase militer kedutaan Rusia adalah persona non grata, menuduhnya terlibat dalam kegiatan yang "tidak sesuai dengan status diplomatik."
| Kedutaan Besar Rusia di Moldova. (Sumber: Reuters) |
Menurut kantor berita TASS , pada tanggal 31 Juli, kantor kejaksaan Moldova mengumumkan penangkapan seorang pegawai parlemen Moldova dan seorang petugas polisi perbatasan atas dugaan pengkhianatan dan penyampaian informasi kepada kedutaan asing.
Kantor kejaksaan tidak menyebutkan negara yang dicurigai atau nama-nama pejabatnya, tetapi sebuah sumber keamanan Moldova mengkonfirmasi bahwa kedua tersangka ditangkap karena dicurigai memberikan informasi kepada Wakil Atase Pertahanan Rusia di Chisinau.
Kementerian Luar Negeri Moldova mengatakan telah memanggil duta besar Rusia untuk Chisinau, Oleg Vasnetsov, untuk menyampaikan nota protes resmi terkait insiden tersebut dan menuntut agar karyawan tersebut meninggalkan negara Eropa Timur itu dalam jangka waktu tertentu.
Setelah pertemuan tersebut, Duta Besar Vasnetsov menuduh Moldova mengambil langkah-langkah "tidak ramah" yang bertujuan untuk merusak hubungan dengan Rusia, dan menekankan: "Bagaimanapun, ini tidak berkontribusi pada semangat saling pengertian dan kerja sama yang normal antara kedua belah pihak, yang selalu kami desak agar kepemimpinan Moldova wujudkan."
Sementara itu, pada hari yang sama, 1 Agustus, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa Moskow akan membalas keputusan Chisinau untuk mengusir warganya.
Sumber: https://baoquocte.vn/moldova-truc-xuat-nhan-vien-ngoai-giao-nga-moscow-noi-se-dap-tra-280987.html










Komentar (0)