Pada tanggal 22 September, Bapak Le Van Thiem, Kepala Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kabupaten Lam Ha, mengkonfirmasi bahwa unit tersebut telah berkoordinasi dengan instansi terkait di Kecamatan Tan Thanh untuk mencatat, memverifikasi, dan menyelidiki kasus vandalisme, khususnya pemotongan batang lebih dari 300 pohon markisa milik Bapak Vu Dinh Dung (42 tahun, Desa Tan Hop, Kecamatan Tan Thanh, Kabupaten Lam Ha, Provinsi Lam Dong).
Berbicara kepada wartawan dari surat kabar Dan Viet, Bapak Vu Dinh Dung mengatakan bahwa pada malam tanggal 19 September, 325 tanaman markisa milik keluarganya, yang telah berumur lebih dari enam bulan dan siap panen, ditebang oleh para perusak. Perlu dicatat, ini bukan pertama kalinya keluarganya mengalami kerusakan tanaman dan kerugian ekonomi .

Pencuri menebang batang 325 tanaman markisa milik keluarga Bapak Dung.
“Pada malam tanggal 19 September, istri saya masih merawat kebun markisa kami. Tetapi keesokan paginya, ketika saya pergi ke kebun, saya menemukan bahwa sejumlah tanaman markisa telah dipotong di pangkalnya oleh para perusak, sehingga tidak mungkin untuk diselamatkan. Kebun kami dikelilingi pagar kawat B40, tetapi para perusak memotong kawat tersebut di tiga tempat untuk masuk dan menyebabkan kerusakan. Ketiga lokasi ini berjarak sekitar 20 meter.”
Segera setelah mengetahui kejadian tersebut, saya melaporkannya kepada pihak berwenang dan polisi desa agar mereka dapat datang dan merekam kejadian serta menyelidiki kasus ini. Ratusan tanaman markisa adalah sumber pendapatan utama keluarga saya, tetapi sekarang telah dihancurkan oleh para perusak, sehingga situasi ekonomi kami semakin sulit. Keluarga saya terpaksa meminjam uang dari bank untuk membudidayakannya, tetapi sekarang dianggap sebagai kerugian total,” cerita Bapak Dung.

Pak Dung berdiri di samping tanaman markisa yang batangnya dipotong menjadi dua oleh para perusak, menyebabkan kerusakan.
Pak Dung menambahkan bahwa kebun keluarganya yang hampir seluas 5.000 meter persegi memiliki sekitar 450 tanaman markisa, tetapi 325 di antaranya ditebang. Tanaman yang tersisa tidak tumbuh berdekatan, sehingga perawatannya sangat sulit, mengakibatkan kerugian total. "Kebun markisa saya sangat bagus, dengan hasil panen yang tinggi. Meskipun baru ditanam selama lebih dari 6 bulan, kami sudah memanen hampir 10 ton, dan pada saat puncak panen, kami bisa memanen 1,4 ton buah per hari. Saat ini, harga markisa sekitar 20.000 VND/kg, jadi kerugian kami sangat besar," kata Pak Dung.

Kebun markisa milik Bapak Dung, yang ditanam kurang lebih 6 bulan lalu, sudah menghasilkan produktivitas dan hasil yang baik.
Menariknya, beberapa tahun lalu, ketika Bapak Dung masih menanam pohon murbei dan memelihara ulat sutra, beliau juga menjadi sasaran para perusak yang menyemprotkan bahan kimia di kebun murbeinya, menyebabkan seluruh kawanan ulat sutra terbuang sia-sia.
Setelah menerima laporan, Kepolisian Komune Tan Thanh (Distrik Lam Ha) berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait untuk merekam kejadian dan bekerja sama dengan warga yang terdampak untuk menyelidiki dan mengklarifikasi insiden tersebut.

Pak Dung menunjukkan lokasi di mana para perusak memotong jaring kawat B40 untuk masuk ke taman dan menyebabkan kerusakan.






Komentar (0)