Berapa tingkat kompensasi asuransi sepeda motor wajib jika terjadi kecelakaan? Apa saja kasus yang tidak termasuk kewajiban asuransi? - Pembaca Thanh Luan
Berapa tingkat kompensasi asuransi sepeda motor wajib saat terjadi kecelakaan? |
Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, Surat Keterangan Asuransi Tanggung Gugat Perdata Wajib Sepeda Motor (yang lazim disebut Asuransi Sepeda Motor Wajib) merupakan salah satu dokumen wajib bagi sepeda motor.
Pemilik sepeda motor bertanggung jawab untuk membeli asuransi sepeda motor wajib pada perusahaan asuransi yang memiliki izin untuk menyelenggarakan usaha perasuransian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Subjek asuransi sepeda motor wajib
Berdasarkan Pasal 5 Keputusan 67/2023/ND-CP, subjek asuransi sepeda motor wajib adalah tanggung jawab perdata pemilik kendaraan terhadap pihak ketiga dan penumpang sebagaimana ditentukan oleh undang-undang.
Tingkat kompensasi asuransi sepeda motor wajib
Sesuai dengan Pasal 6 Keputusan 67/2023/ND-CP, tingkat kompensasi asuransi wajib sepeda motor maksimum adalah sebagai berikut:
- Batas tanggung jawab asuransi atas kerusakan kesehatan dan jiwa yang disebabkan oleh kendaraan adalah 150 juta VND per orang dalam suatu kecelakaan.
- Batas pertanggungan asuransi atas kerugian harta benda yang disebabkan oleh sepeda motor roda dua, sepeda motor roda tiga, sepeda motor (termasuk sepeda motor listrik), dan kendaraan sejenis sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) per kecelakaan.
Cakupan asuransi sepeda motor wajib
Sesuai dengan Pasal 1, Pasal 7 Keputusan 67/2023/ND-CP, perusahaan asuransi bertanggung jawab untuk mengganti kerugian berikut:
- Kerugian nonkontraktual terhadap kesehatan, jiwa, dan harta benda pihak ketiga yang disebabkan oleh partisipasi kendaraan dalam lalu lintas dan aktivitas.
- Kerusakan pada kesehatan dan kehidupan penumpang kendaraan yang disebabkan oleh partisipasi kendaraan dalam lalu lintas atau operasi.
Pengecualian tanggung jawab asuransi
Sesuai dengan Pasal 7 Klausul 2 Keputusan 67/2023/ND-CP, perusahaan asuransi tidak bertanggung jawab atas ganti rugi asuransi dalam kasus-kasus berikut:
- Tindakan yang disengaja yang menyebabkan kerusakan oleh pemilik kendaraan, pengemudi atau orang yang terluka.
Pengemudi yang menyebabkan kecelakaan sengaja melarikan diri dan tidak memenuhi tanggung jawab perdata pemilik kendaraan. Apabila pengemudi yang menyebabkan kecelakaan sengaja melarikan diri tetapi telah memenuhi tanggung jawab perdata pemilik kendaraan, hal tersebut tidak termasuk dalam pengecualian tanggung jawab asuransi.
- Pengemudi tidak memenuhi persyaratan umur sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; pengemudi tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) atau menggunakan SIM yang tidak sah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Pelatihan, Pengujian, dan Penerbitan Surat Izin Mengemudi di Jalan Raya; SIM yang dimiliki terhapus atau menggunakan SIM yang masa berlakunya habis pada saat kecelakaan atau menggunakan SIM yang tidak sesuai untuk kendaraan yang mengharuskan adanya SIM.
Apabila seorang pengemudi dicabut SIM-nya untuk sementara atau SIM-nya dicabut, maka ia dianggap tidak mempunyai SIM.
- Kerusakan yang menimbulkan akibat tidak langsung meliputi: berkurangnya nilai komersial, kerusakan yang terkait dengan penggunaan dan eksploitasi aset yang rusak.
- Kerusakan harta benda yang disebabkan oleh pengemudian kendaraan bermotor dengan kadar alkohol dalam darah atau napas melebihi nilai normal sebagaimana diatur dalam Kementerian Kesehatan ; penggunaan obat-obatan terlarang dan stimulan yang dilarang oleh undang-undang.
- Kerusakan pada properti yang dicuri atau dirampok dalam kecelakaan.
- Kerusakan pada aset khusus termasuk: emas, perak, batu mulia, surat berharga seperti uang, barang antik, lukisan langka, mayat, dan sisa-sisa.
- Kerusakan yang disebabkan oleh perang, terorisme, gempa bumi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)