Cita rasa pedesaan yang khas telah membuat masakan Quang Tri terkenal.
Bubur ikan gabus adalah salah satu makanan khas paling terkenal dari distrik Hai Lang, provinsi Quang Tri . Hidangan ini pernah terpilih oleh Organisasi Rekor Vietnam (Vietkings) sebagai salah satu dari 100 hidangan khas Vietnam terbaik pada periode 2020-2021. Meskipun terbuat dari bahan-bahan yang familiar seperti tepung beras dan ikan gabus, hidangan ini memberikan kesan yang kuat berkat cita rasa unik dan namanya yang tidak biasa.
Nama "bilah tempat tidur" berasal dari bentuk untaian tepung berasnya. Tepung digiling tipis dan dipotong menjadi untaian panjang, mengingatkan pada bilah bambu pada tempat tidur tradisional. Hidangan ini juga dikenal dengan nama lain seperti sup mie ikan gabus atau bubur tepung beras Hai Lang.

Rahasianya terletak pada pemilihan bahan-bahan yang cermat.
Daya tarik bubur ikan gabus berasal dari kombinasi harmonis dua bahan utama: mi beras buatan tangan dan ikan gabus segar yang lezat.
Mie tepung beras ini kenyal dan lembut.
Untuk membuat mi beras yang sempurna, koki harus memilih beras berkualitas tinggi yang tidak terlalu lengket maupun terlalu kering. Beras dicuci bersih, direndam dalam air selama beberapa jam, lalu digiling hingga menjadi pasta halus. Setelah pasta ditiriskan, adonan diuleni secara menyeluruh dengan tangan. Langkah ini menentukan elastisitas dan kelembutan mi saat dimasak.
Setelah diuleni, adonan digiling tipis menggunakan tabung bambu atau botol kaca lalu dipotong menjadi untaian. Menurut Ibu Thanh Mai, pemilik restoran di komune Dien Sanh (provinsi Quang Tri), "Proses menguleni adonan dianggap sebagai faktor penting yang menentukan kualitas bubur. Untuk bubur yang lezat, untaian adonan harus bagus, memiliki kekenyalan tertentu, dan tidak terlalu basah atau terlalu kering."

Daging ikan gabus rasanya manis dan lembut.
Bahan utama yang memberikan rasa manis pada kuah dan isiannya adalah ikan gabus. Ikan harus segar, berukuran sesuai, dan memiliki daging yang kenyal. Ikan dibersihkan, disisik, dan disiapkan dengan hati-hati. Keistimewaannya adalah jeroan ikan disimpan, dibersihkan, direndam, dan ditumis untuk menambah cita rasa gurih yang kaya pada hidangan.
Setelah ikan dikukus, tulangnya dibuang dengan hati-hati. Langkah ini membutuhkan perhatian yang cermat terhadap detail untuk menghilangkan semua tulang kecil. Daging ikan kemudian direndam dengan bumbu khas seperti bawang merah, bawang bombay merah, bawang putih, dan cabai, lalu direbus hingga kenyal. Tulang ikan dihancurkan dan disaring untuk mengekstrak cairannya, yang digunakan untuk membuat kaldu, sehingga menghasilkan rasa manis alami tanpa perlu tulang babi.

Rasakan cita rasanya secara utuh.
Saat pelanggan memesan, koki menambahkan mi ke dalam kaldu yang mendidih. Bubur kemudian disajikan panas dalam mangkuk, diberi topping ikan rebus yang gurih dan jeroan ikan. Para pengunjung akan merasakan manisnya kaldu, kaya rasa ikan, kenyalnya mi, dan sensasi pedas dari lada dan cabai.
Warga setempat sering menikmati bubur ikan panas mengepul, disajikan dengan bawang merah cincang halus, bawang goreng, dan tentu saja, taburan bubuk cabai atau lada segar. Ibu My Hanh (seorang turis dari Hanoi ) berbagi: “Meskipun bubur panas dan cabai pedas membuat saya berkeringat, saya tetap lebih suka menikmatinya seperti itu untuk sepenuhnya menghargai rasanya. Hidangan ini bahkan lebih menggugah selera jika dimakan di hari yang dingin.”

Informasi untuk wisatawan
Bubur ikan dapat dinikmati kapan saja dan sepanjang tahun. Meskipun merupakan makanan khas yang terkenal, hidangan ini sangat terjangkau, hanya mulai dari 20.000 VND per mangkuk. Ini adalah pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan ketika wisatawan berkesempatan mengunjungi Quang Tri.
Sumber: https://baolamdong.vn/chao-ca-vat-giuong-dac-san-ten-la-phai-thu-o-quang-tri-397668.html






Komentar (0)