Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Gedung Putih telah mengumumkan strategi bersama untuk memerangi anti-Semitisme di Amerika.
Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan strategi nasional untuk memerangi anti-Semitisme di negaranya. (Sumber: AFP/Getty Images) |
Pada 25 Mei, saat mengumumkan strategi tersebut dalam sebuah acara daring, Presiden AS Joe Biden menyatakan: “Strategi ini mengirimkan pesan yang jelas dan kuat: di Amerika, kejahatan tidak akan menang. Kebencian tidak akan menang. Racun anti-Semitisme tidak akan menjadi kisah zaman kita.”
Secara khusus, strategi tersebut akan mencakup empat pilar utama: meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang anti-Semitisme; meningkatkan keselamatan dan keamanan di komunitas Yahudi; membalikkan normalisasi anti-Semitisme dan memerangi anti-Semitisme; dan membangun solidaritas antar komunitas.
Liz Sherwood-Randall, penasihat keamanan dalam negeri Gedung Putih, mengatakan strategi tersebut menyerukan perusahaan teknologi untuk menetapkan kebijakan tanpa toleransi terhadap ujaran kebencian di platform mereka dan memastikan algoritma tidak mempromosikan bahasa anti-Semit.
Sementara itu, penasihat kebijakan dalam negeri Gedung Putih Susan Rice mengatakan lembaga federal akan memasukkan dokumentasi tentang cara menangani anti-Semitisme dalam program pelatihan keberagaman, kesetaraan, inklusi, dan aksesibilitas di masa mendatang.
Pada bulan Desember 2022, pemerintahan Biden membentuk satuan tugas untuk mengoordinasikan upaya memerangi anti-Semitisme dan bentuk-bentuk kefanatikan agama lainnya. Tugas pertama kelompok ini adalah menyusun strategi nasional untuk memerangi anti-Semitisme.
Para pejabat telah menyatakan kekhawatiran tentang tingginya jumlah insiden anti-Semit di Amerika Serikat, dengan serangkaian serangan skala besar terhadap sinagoge dan bisnis Yahudi, penyebaran teori konspirasi anti-Semit, dan vandalisme yang melibatkan swastika, simbol fasisme.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)