Pada tanggal 16 Juni di Tokyo (Jepang), Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, mitranya dari Jepang Akiba Takeo dan Eduardo Ano dari Filipina melakukan dialog pertama mereka.
AP mengutip pernyataan bersama yang menyatakan bahwa para pejabat membahas situasi keamanan di kawasan Indo- Pasifik , termasuk situasi di Laut Cina Selatan, Laut Cina Timur, dan Selat Taiwan. Para pejabat menekankan pentingnya memperkuat kerja sama trilateral dan menjaga perdamaian serta stabilitas di Indo-Pasifik.
Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel (kiri) dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan (tengah) di Tokyo pada 15 Juni.
Kelompok penasihat membahas latihan maritim gabungan antara ketiga negara di Indo-Pasifik dan sepakat untuk memperkuat kerja sama militer dalam bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.
Bapak Sullivan mengatakan bahwa kerangka kerja trilateral baru tersebut merupakan bagian dari banyak hubungan AS di kawasan Indo-Pasifik, seperti kerja sama AS-Jepang-Korea Selatan, dialog Quad AS-Jepang-India-Australia.
"Saya ingin mengatakan bahwa kelompok yang berbeda mungkin memiliki prioritas dan fokus yang berbeda, tetapi yang sebenarnya kita lihat adalah agendanya meluas karena berbagai macam isu yang ada di mana-mana yang memengaruhi setiap negara di kawasan ini," kata Bapak Sullivan.
Sehari sebelumnya, Bapak Sullivan, Bapak Takeo, dan mitranya dari Korea Selatan, Cho Tae-yong, mengadakan pertemuan trilateral untuk memperkuat kerja sama. Bapak Sullivan memuji kemajuan hubungan Jepang-Korea Selatan dan menilai bahwa hal tersebut berdampak besar pada penguatan hubungan ketiga negara. Pejabat AS tersebut juga mengatakan bahwa ia telah berdiskusi dengan kedua mitranya mengenai persiapan KTT trilateral dalam beberapa bulan mendatang.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)