Pada tanggal 26 Januari, seorang pemimpin Rumah Sakit Umum Dataran Tinggi Tengah (Dak Lak) mengatakan bahwa rumah sakit melakukan operasi darurat terhadap seorang pasien dari Dak Nong yang mengalami luka parah akibat kecelakaan petasan.
Menurut rumah sakit, sekitar pukul 6:30 malam pada tanggal 25 Januari, NBHD (17 tahun, pelajar, tinggal di Kota Dak Mil, Distrik Dak Mil, Dak Nong) dirawat di rumah sakit dengan beberapa luka.
Dengan demikian, pasien tersebut menderita tangan kanan remuk, tangan kiri putus, banyak luka dalam di kedua kaki, kornea rusak di kedua mata, banyak luka di dada, perut, wajah...
Pasien NBHD yang terluka akibat petasan sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Central Highlands
Dokter dari Departemen Trauma Ortopedi Rumah Sakit Umum Central Highlands melakukan operasi untuk mengamputasi pergelangan tangan kiri, mengamputasi separuh tangan kanan, dan merawat luka di tubuh pasien.
Setelah operasi, pasien perlahan-lahan sadar kembali dan mampu makan serta minum, tetapi masih pusing dan sangat kesakitan. Menurut keluarga pasien, D. mengalami luka serius akibat petasan dan dibawa ke rumah sakit tingkat rendah untuk perawatan darurat, kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Central Highlands.
Menurut pimpinan Rumah Sakit Umum Central Highlands, tadi malam (25 Januari), rumah sakit menerima dan merawat seorang pasien anak bernama HNA (usia 2 tahun, tinggal di kelurahan Ea Na, kecamatan Krong Ana, Dak Lak ) yang terluka akibat diduga senjata api.
Pasien dirawat di rumah sakit pada pukul 20.30 tanggal 25 Januari dalam keadaan koma, gelisah, dengan luka di dada, benda asing yang menghalangi radiografi pangkal paru kanan... Rumah sakit mendiagnosis pasien dengan luka tembus di dada yang diduga disebabkan oleh senjata api yang menyebabkan kegagalan pernafasan.
Keluarga pasien mengatakan bahwa sekitar pukul 7:00 malam pada tanggal 25 Januari, mereka mendengar ledakan keras dan kemudian melihat bayi HNA tergeletak di halaman sehingga mereka membawanya ke rumah sakit untuk perawatan darurat.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)