Menurut dokter, luka pasien terletak dekat dengan sinus vena transversa; jika cedera tersebut bergeser hanya beberapa milimeter saja, nyawa pasien bisa terancam.
Baru-baru ini, Rumah Sakit Militer Pusat 108 menerima seorang siswa laki-laki dengan cedera otak traumatis yang disebabkan oleh kunci yang tertancap dalam di kepalanya, menembus tengkorak dan mencapai sekitar 3 cm ke dalam jaringan otak. Pasien dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya dalam keadaan sadar, mengalami rasa sakit yang signifikan di area yang cedera, dan pendarahan telah berhenti.
Setelah menerima pasien, para dokter segera melakukan pemeriksaan, melakukan CT scan, dan melakukan tes yang diperlukan untuk menilai kerusakan. Setelah berkonsultasi, pasien dijadwalkan untuk menjalani operasi darurat untuk mengeluarkan benda asing dari kepala.
Pasien dibawa ke rumah sakit dengan kunci yang tertancap dalam di kepalanya. Foto: Dokumen rumah sakit.
Kolonel Dr. Do Khac Hau – Wakil Kepala Departemen Bedah Saraf, Rumah Sakit Militer Pusat 108, mengatakan: Operasi berhasil, benda asing tersebut berhasil diangkat sepenuhnya tanpa menyebabkan kerusakan serius lebih lanjut pada pasien. Secara khusus, luka tersebut terletak dekat dengan sinus vena transversa; jika cedera tersebut bergeser beberapa milimeter saja, nyawa pasien bisa terancam karena kerusakan sinus yang menyebabkan pendarahan. Setelah perawatan intensif, pasien pulih dengan baik dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Berdasarkan kasus ini, para ahli menyarankan bahwa anak-anak usia sekolah sangat aktif dan terkadang tidak sepenuhnya menyadari risiko cedera dalam kehidupan sehari-hari mereka. Untuk meminimalkan kecelakaan yang tidak diinginkan, orang tua, guru, sekolah, dan fasilitas kesehatan masyarakat perlu secara teratur mengingatkan dan membekali anak-anak dan siswa dari segala usia dengan pengetahuan tentang keselamatan.
Beberapa langkah penting meliputi: Mendidik anak-anak tentang keterampilan pencegahan kecelakaan dan memberikan instruksi pertolongan pertama dasar agar mereka dapat melindungi diri sendiri. Meningkatkan pengawasan di rumah dan di lingkungan sekolah, terutama di taman bermain, tangga, dan lorong.
Selain itu, singkirkan benda tajam dan potensi bahaya dari lingkungan kehidupan sehari-hari dan lingkungan bermain/belajar. Bimbing anak-anak untuk menghindari permainan berbahaya yang dapat menyebabkan cedera guna meminimalkan risiko kecelakaan.
Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/nam-sinh-di-cap-cuu-vi-bi-chia-khoa-cam-sau-vao-dau-172250312151554593.htm






Komentar (0)