Sayuran berdaun hijau
Sayuran berdaun hijau menduduki peringkat teratas dalam daftar makanan yang baik untuk usus besar karena, selain kandungan seratnya yang tinggi yang membantu mencegah sembelit, sayuran ini juga mengandung kadar galaktosa yang tinggi, yaitu sejenis gula yang mencegah protein lektin menempel pada lapisan saluran pencernaan dan menyebabkan kerusakan pada usus besar.
Akibatnya, banyak penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya akan sayuran hijau, seperti brokoli, kubis, dan selada, dapat mengurangi risiko kanker usus besar hingga 46%.
Buah beri
Buah beri seperti stroberi, blueberry, dan raspberry juga termasuk dalam daftar makanan yang baik untuk usus besar karena tidak hanya kaya akan serat dan vitamin C, tetapi juga kaya akan antioksidan seperti asam ellagic, antosianin, quercetin, dan katekin.

Buah beri seperti stroberi, blueberry, dan raspberry juga termasuk dalam daftar makanan yang baik untuk usus besar.
Semua nutrisi ini telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi dan menghambat proliferasi sel kanker usus besar.
Apel
Mirip dengan beri, apel juga kaya akan serat dan antioksidan. Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi satu apel sehari dapat membantu mengurangi risiko kanker kolorektal sekitar 50%. Oleh karena itu, apel adalah makanan yang baik untuk usus besar dan harus dimasukkan dalam diet harian Anda.
Pir
Buah pir kaya akan serat. Rata-rata, 100g buah pir dapat mengandung hingga 3,1g serat, terutama serat larut pektin.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak pektin dapat mengurangi kadar β-glukosidase dan triptofanase dalam tinja. Kedua enzim ini diproduksi oleh bakteri usus dan berperan dalam metabolisme racun di usus besar.

Buah pir kaya akan serat. Rata-rata, 100g buah pir dapat mengandung hingga 3,1g serat, terutama serat larut pektin.
Mengurangi kadar enzim-enzim ini dapat membantu meminimalkan pembentukan zat-zat yang berpotensi karsinogenik, sehingga mendukung kesehatan usus besar.
Biji-bijian utuh
Biji-bijian utuh tidak hanya kaya akan serat tetapi juga mengandung banyak magnesium – zat osmotik yang membantu menahan air di usus, dan banyak digunakan dalam obat pencahar untuk membantu mengatasi sembelit.
Oleh karena itu, mengonsumsi biji-bijian utuh dapat membantu feses bergerak lebih mudah melalui usus besar, dan dalam prosesnya, biji-bijian tersebut dapat mengikat senyawa karsinogenik di usus besar, sehingga membantu tubuh dalam menghilangkan racun secara lebih efektif.
Melalui efek biologis yang telah disebutkan di atas, mengonsumsi sekitar 90 gram biji-bijian utuh per hari telah terbukti mengurangi risiko kanker kolorektal hingga 17%.
Oleh karena itu, biji-bijian utuh seperti beras merah, oat, gandum hitam, dan lain-lain, juga layak masuk dalam daftar makanan ramah usus besar yang Anda cari.
Yogurt dan kefir
Yogurt dan kefir adalah produk susu fermentasi yang mengandung banyak probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan usus.
Yogurt: Terbuat dari susu yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Probiotik umum lainnya dalam yogurt mungkin termasuk Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium.

Yogurt dan kefir adalah produk susu fermentasi yang mengandung banyak probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan usus.
Kefir: Produk susu fermentasi yang terbuat dari butiran kefir yang mengandung bakteri dan ragi. Kefir biasanya mengandung berbagai macam probiotik, termasuk Lactobacillus kefiri, Bifidobacterium, dan Saccharomyces cerevisiae.
Keduanya merupakan makanan yang baik untuk usus besar, membantu menyeimbangkan mikrobioma usus, mendukung pencernaan, dan meningkatkan kekebalan usus.
Di sisi lain, konsumsi yogurt juga terbukti dapat menghambat kanker usus besar dengan mengurangi konsentrasi enzim berbahaya yang diproduksi oleh bakteri usus, seperti β-glukuronidase, azoreduktase, nitroreduktase, dan 7-α-dehidrogenase…
Pisang
Pisang baik untuk usus besar karena kaya akan serat, yang dapat membantu mencegah banyak gangguan usus besar, termasuk sembelit, divertikulitis, kanker usus besar, radang usus buntu, dan wasir.
Selain serat, pisang juga mengandung banyak pati resisten – sejenis pati yang tidak sepenuhnya dicerna di usus halus. Studi menunjukkan bahwa jumlah pati resisten dalam pisang bisa hingga delapan kali lebih tinggi daripada jumlah serat alami yang terdapat dalam pisang.

Pisang baik untuk usus besar karena kaya akan serat, yang dapat membantu mencegah banyak gangguan fungsional pada usus besar.
Pati resisten dapat dengan mudah masuk ke usus besar untuk difermentasi. Proses ini membantu menghasilkan asam lemak rantai pendek, yang menyediakan energi untuk sel-sel mukosa usus dan menjaga lingkungan mikroba yang sehat di usus besar.
Akibatnya, mikrobioma usus di usus besar berkembang pesat, mengurangi risiko peradangan dan kanker usus besar, sekaligus membantu pencernaan dan mencegah sembelit.
Kentang
Mirip dengan pisang, kentang seperti ubi jalar, talas, dan kentang biasa juga baik untuk usus besar karena kaya akan serat dan pati resisten.
Setelah mencapai usus besar, pati ini mengalami fermentasi, memberi nutrisi pada bakteri baik dan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang membantu melindungi lapisan usus besar, mengurangi peradangan, dan menurunkan risiko kanker.
Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/thuc-pham-ban-day-cho-viet-giup-phong-ngua-ung-thu-dai-trang-172251210203730736.htm






Komentar (0)