NASA Berlomba Menempatkan Reaktor Nuklir di Bulan dan Mars

NASA diminta untuk mempercepat kemajuan guna mendukung ekonomi bulan masa depan, menyediakan listrik berskala besar di Mars, dan meningkatkan keamanan nasional di luar angkasa.

Pemerintah AS terus maju dengan rencana untuk menyebarkan reaktor nuklir di Bulan dan Mars, dengan tujuan menempatkan sistem pertama di Bulan pada tahun 2030.

Dalam arahannya tertanggal 31 Juli, Menteri Perhubungan dan Penjabat Administrator Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), Sean Duffy, meminta badan tersebut untuk mempercepat kemajuan dalam melayani ekonomi bulan di masa depan, menyediakan listrik skala besar di Mars, dan meningkatkan keamanan nasional di luar angkasa.

Reaktor tersebut diharapkan menghasilkan sedikitnya 100 kilowatt listrik dan siap diluncurkan ke Bulan pada akhir tahun 2029.

NASA akan menunjuk seorang manajer program dan memilih dua perusahaan dalam waktu enam bulan sejak permintaan penawaran.

Menteri Duffy menekankan bahwa ini merupakan langkah penting untuk bersaing dengan China dan Rusia dalam perlombaan luar angkasa.

Sebelumnya, pada November 2022, Rusia dan Tiongkok menandatangani perjanjian kerja sama untuk membangun Stasiun Sains Lunar Internasional (ISLS) pada 2033-2035, yang mencakup rencana pembangunan fasilitas tenaga nuklir. Rusia juga berencana membangun stasiun orbital baru setelah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dinonaktifkan pada 2030.

Energia Rocket and Space Corporation berencana meluncurkan modul pertama pada tahun 2027, dengan tujuan menyelesaikan pembangunan stasiun di orbit pada tahun 2032.

Rencana AS tersebut merupakan bagian dari dorongan untuk memprioritaskan program berawak di bawah Presiden Donald Trump, sambil memangkas pendanaan untuk penelitian iklim, eksplorasi otonom, dan teknologi penerbangan.

Sejak tahun 2000, NASA telah menginvestasikan $200 juta dalam pengembangan sistem tenaga nuklir fisi yang kecil dan ringan, tetapi belum ada yang siap untuk luar angkasa.

Upaya terbaru terjadi pada tahun 2023, ketika AS menyelesaikan tiga kontrak penelitian senilai $5 juta untuk mengembangkan reaktor yang dapat menyediakan 40 kilowatt listrik - cukup untuk mengoperasikan 30 rumah tangga secara terus-menerus selama 10 tahun.

(Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/nasa-chay-dua-dua-lo-phan-ung-hat-nhan-len-mat-trang-va-sao-hoa-post1053975.vnp