Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Haruskah saya memiringkan kepala ke belakang atau duduk tegak saat mimisan?

VnExpressVnExpress02/11/2023

[iklan_1]

Orang yang mengalami mimisan tidak boleh menengadahkan kepala atau membungkuk terlalu jauh, tetapi harus duduk tegak untuk membantu menghentikan pendarahan.

Mimisan (epistaksis) terjadi ketika pembuluh darah kecil dan rapuh di hidung pecah. Penyebabnya bisa berupa trauma, alergi, cuaca kering, panas ekstrem, ketinggian, atau kondisi medis yang mendasarinya.

Seseorang yang mimisan dan memiringkan kepalanya ke belakang mengurangi jumlah darah yang mengalir dari hidung, tetapi dapat menyebabkan darah mengalir kembali dari hidung ke bagian belakang tenggorokan. Darah dapat masuk ke saluran napas, menyebabkan tersedak atau menyebabkan mual, muntah, atau diare. Sebaliknya, memiringkan kepala terlalu jauh (duduk dengan jantung lebih tinggi daripada kepala) menyebabkan lebih banyak pendarahan.

Untuk menghentikan mimisan, duduklah di kursi dengan punggung tegak dan condongkan tubuh sedikit ke depan. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menjepit bagian depan hidung (tepat di atas lubang hidung dan di bawah pangkal tulang hidung) dan tahan selama 5 menit, lalu periksa apakah mimisan telah berhenti. Setelah mimisan berhenti, duduklah tegak dan hindari membungkuk atau membuang ingus.

Mengompres hidung dengan es atau kompres dingin, sambil tetap tenang dan menghindari stres, dapat membantu mengurangi mimisan. Penderita mimisan dapat menggunakan tisu untuk menyerap darah, tetapi jangan gunakan tisu kusut atau bola kapas untuk menyumbat hidung, karena dapat menyebabkan sesak napas dan meningkatkan risiko infeksi.

Penderita mimisan sebaiknya tidak memiringkan kepala ke belakang atau menundukkan kepala terlalu dalam. Foto: Freepik

Penderita mimisan sebaiknya tidak memiringkan kepala ke belakang atau menundukkan kepala terlalu dalam. Foto: Freepik

Mimisan jarang berbahaya. Namun, jika mimisan terus-menerus, berlangsung lebih dari 20 menit meskipun telah diberikan pertolongan pertama, dan disertai gejala seperti kulit pucat, kebingungan, nyeri dada, kesulitan bernapas, menelan banyak darah hingga menyebabkan muntah, pasien memerlukan perawatan medis segera. Penderita mimisan setelah trauma hidung serius seperti kecelakaan lalu lintas sebaiknya segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Jika tindakan pertolongan pertama gagal mengendalikan mimisan, intervensi medis suportif dapat mencakup pemberian obat langsung ke bagian dalam hidung untuk menghentikan pendarahan. Menutup (kauterisasi) pembuluh darah yang terluka dengan bahan kimia, atau menggunakan laser untuk membantu menutup pembuluh darah, sehingga pendarahan dapat dihentikan lebih cepat.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor genetik seperti telangiektasia hemoragik. Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, yang mengganggu pembekuan darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk beralih ke obat lain.

Hindari mengupil dengan jari berkuku tajam; kendalikan alergi dan pilek dengan menghindari sering membuang ingus. Menggunakan semprotan hidung atau pelembap udara juga menjaga hidung tetap hangat, sehingga meminimalkan kerusakan pembuluh darah.

Hindari membenturkan hidung saat berolahraga atau membawa barang berat. Jika mimisan sering kambuh, pasien harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Bao Bao (Menurut Very Well Health )

Pembaca mengajukan pertanyaan seputar penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan di sini agar dokter dapat menjawabnya

[iklan_2]
Tautan sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Sawah terasering yang sangat indah di lembah Luc Hon
Bunga 'kaya' seharga 1 juta VND per bunga masih populer pada tanggal 20 Oktober
Film Vietnam dan Perjalanan Menuju Oscar
Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk