(CLO) Pada tanggal 13 Desember, Kremlin memuji Presiden terpilih AS Donald Trump karena mengkritik Ukraina karena meluncurkan serangan rudal jarak jauh Barat jauh ke wilayah Rusia.
Dalam wawancara dengan New York Times yang diterbitkan pada 12 Desember, Trump mengkritik penggunaan rudal yang dipasok AS oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia. Ia menyebut tindakan ini "gila" karena meningkatkan eskalasi konflik dan Washington seharusnya tidak membiarkan hal ini terjadi.
"Pernyataan ini sepenuhnya konsisten dengan posisi kami," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada para wartawan. Ia mengatakan pernyataan Trump konsisten dengan "visi kami tentang alasan eskalasi" dan bahwa Trump memahami apa yang memperparah situasi.
Foto ilustrasi: Alexey Konovalov/TASS
Rusia mengatakan keputusan Presiden AS Joe Biden untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal balistik ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia dapat menyebabkan perang dunia .
Pada 11 Desember, Ukraina menyerang sebuah lapangan terbang militer di Laut Azov dengan enam rudal ATACMS yang disediakan oleh AS. Menyusul serangan rudal ATACMS pada November, Rusia merespons dengan meluncurkan rudal balistik hipersonik baru bernama "Oreshnik" ke Ukraina, sementara Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia berhak menyerang fasilitas militer AS dan Inggris.
Kremlin juga mengatakan diskusi tentang kemungkinan pengerahan pasukan Eropa untuk memantau gencatan senjata adalah prematur, tetapi tidak sepenuhnya menolak gagasan tersebut.
“Semua isu ini perlu dibahas dalam negosiasi,” kata Peskov, menekankan bahwa Rusia menginginkan bukan hanya gencatan senjata, tetapi perdamaian abadi, yang hanya akan tercapai jika persyaratan Moskow terpenuhi.
Mengenai persyaratan perdamaian, Tn. Putin menyatakan pada bulan Juni bahwa Ukraina harus meninggalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO dan menarik pasukannya dari empat wilayah Ukraina yang diklaim kedaulatannya oleh Rusia.
Ngoc Anh (menurut TASS, New York Times, Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/nga-ca-ngoi-ong-trump-vi-chi-trich-viec-ukraine-khong-kich-sau-vao-lanh-tho-nga-post325590.html
Komentar (0)