Pada tanggal 1 Mei, Rusia mengumumkan telah menyerang markas besar Angkatan Bersenjata Ukraina Selatan, yang berpusat di pelabuhan Odesa, di mana Kiev mengatakan serangan roket telah menewaskan tiga orang.
Presiden Ukraina dan Perdana Menteri Yunani mengunjungi Odesa, Maret 2024. (Sumber: AP). |
"Markas komando operasional Angkatan Bersenjata Ukraina Selatan diserang oleh penerbangan taktis dan operasional, pasukan rudal, dan artileri," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Kementerian tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan tersebut, tetapi mengatakan pasukan Rusia sedang meningkatkan posisi mereka di sepanjang garis depan.
Jaksa Ukraina mengatakan bangunan tempat tinggal dan infrastruktur sipil rusak di Odesa dalam serangan udara semalam, sementara komando militer selatan mengatakan bangunan administrasi dan tempat tinggal, fasilitas medis dan pendidikan terkena serangan.
Odesa telah sering menjadi sasaran pasukan Rusia selama konflik militer lebih dari dua tahun, dengan banyak serangan yang menargetkan fasilitas pelabuhan kota tersebut.
Sebelumnya, pada 30 April, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan bahwa dalam waktu 24 jam, militer negara itu telah menembak jatuh enam rudal taktis ATACMS Ukraina buatan AS.
"Selama 24 jam terakhir, sistem pertahanan udara telah menembak jatuh 10 kendaraan udara nirawak Ukraina, enam rudal tempur ATACMS buatan AS, dan dua bom berpemandu Hammer buatan Prancis," demikian pernyataan tersebut. Menurut kementerian, kerugian angkatan bersenjata Ukraina mencapai 100 prajurit, dua truk pikap, dan dua howitzer M777 155 mm buatan AS.
Pada hari yang sama, Sergei Aksyonov, kepala Krimea yang didukung Rusia, mengatakan rudal taktis ATACMS ditembak jatuh di semenanjung Krimea.
Minggu lalu, seorang pejabat AS mengatakan bahwa dalam beberapa minggu terakhir AS telah diam-diam mentransfer rudal jarak jauh ke Ukraina dan Kiev telah menggunakannya dua kali.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)