DNVN - Pada tanggal 4 Desember, ekonomi Zona Euro terus mencatat penurunan serius pada bulan November, karena sektor manufaktur dan jasa cenderung menyusut.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) gabungan dari Bank Kamar Dagang Hamburg (HCOB) - yang diterbitkan oleh S&P Global - turun menjadi 48,3 dari 50 pada bulan sebelumnya, mencapai level terendah dalam 10 bulan. Angka di bawah 50 umumnya dianggap sebagai tanda penurunan aktivitas ekonomi.
Sektor jasa mencatat kontraksi pertamanya sejak Januari, dengan PMI turun dari 51,6 menjadi 49,5. Hal ini mencerminkan lemahnya permintaan di seluruh kawasan, karena pesanan baru di sektor swasta terus menurun selama enam bulan berturut-turut, penurunan tertajam tahun ini. Negara-negara ekonomi utama seperti Jerman, Prancis, dan Italia mencatat penurunan aktivitas bisnis, dengan PMI masing-masing sebesar 47,2, 45,9, dan 47,7.
"Stagflasi adalah kata yang sulit diucapkan, terutama bagi bank sentral, tetapi itulah yang sedang terjadi di zona euro saat ini," kata Cyrus de la Rubia, ekonom di HCOB, seraya mencatat bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) menghadapi situasi sulit karena harus mendukung perekonomian sementara inflasi masih tinggi.
Penurunan sektor jasa, pilar utama ekonomi Zona Euro, menimbulkan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan secara keseluruhan, terutama di tiga negara utama di kawasan tersebut. Hal ini diduga dipicu oleh ketidakstabilan politik di Jerman dan Prancis, yang telah menurunkan kepercayaan konsumen, serta kekhawatiran akan perang dagang terkait kebijakan pajak baru Presiden terpilih Donald Trump di masa mendatang.
Di Prancis, ketidakpastian politik telah menghantam sektor jasa, dengan PMI turun dari 49,2 pada bulan Oktober menjadi 46,9 pada bulan November, yang mengindikasikan kontraksi aktivitas bisnis. Di saat yang sama, kepercayaan bisnis di Prancis telah jatuh ke level terendah dalam lebih dari empat tahun akibat kekhawatiran politik.
"Data survei terbaru terus menyoroti kelemahan ekonomi Zona Euro dan menimbulkan risiko bagi pemulihan ekonomi moderat yang tidak kami perkirakan hingga tahun 2025," kata Leo Barincou, ekonom senior di Oxford Economics.
Perkembangan saat ini menunjukkan bahwa Zona Euro berisiko terjerumus ke dalam resesi, sehingga memerlukan intervensi tepat waktu dari ECB dan pemerintah negara anggota untuk menstabilkan situasi dan mendorong pertumbuhan.
Ganoderma (t/h)
[iklan_2]
Source: https://doanhnghiepvn.vn/quoc-te/nganh-dich-vu-suy-giam-eurozone-doi-mat-nguy-co-suy-thoai-kinh-te/20241205085431473






Komentar (0)