Kepatuhan dan integrasi ESG tidak hanya membantu bisnis meningkatkan daya saing mereka, tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap pengembangan yang bertanggung jawab dan jangka panjang.
Industri tembakau, yang telah menghadapi banyak kontroversi mengenai dampak sosial dan kesehatan masyarakatnya, juga terus berubah seiring perkembangan zaman. Banyak bisnis di industri ini telah mulai menyesuaikan strategi mereka, berinvestasi dalam riset, teknologi, serta berinovasi dalam model produksi dan konsumsi untuk meminimalkan dampak negatif dan meningkatkan transparansi.
Philip Morris International (PMI) adalah contoh penting dari tren ini, yang menerapkan strategi pengembangan yang terkait dengan inovasi dan tanggung jawab sosial, dengan tujuan mengurangi dampak buruk dari produk tradisional.
Dari tradisi menuju keberlanjutan: Perjalanan transformasi internal PMI
Tembakau merupakan produk yang tidak direkomendasikan untuk digunakan karena dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat. Selain program berhenti merokok dari lembaga kesehatan , banyak perusahaan telah mengembangkan solusi pengurangan bahaya untuk meminimalkan risiko bagi mereka yang belum dapat berhenti merokok sepenuhnya.

PMI adalah salah satu investor awal dalam rantai transformasi positif ini. Perusahaan terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan portofolio alternatif tanpa asap berbasis sains untuk rokok. Beberapa produk grup telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk dipasarkan dan dijual sebagai "Produk Tembakau Risiko Rendah - Paparan Rendah".
Namun, mengurangi bahaya produk tidak berhenti pada perbaikan produk. PMI telah menerapkan berbagai langkah untuk mencegah akses remaja terhadap tembakau, termasuk penerapan teknologi verifikasi usia, standardisasi kegiatan pemasaran dan periklanan, pelatihan peritel, dan program edukasi masyarakat. Upaya-upaya ini menunjukkan bahwa ESG dalam industri tembakau bukan sekadar alat komunikasi atau pelaporan formal, melainkan cara bagi bisnis untuk berkembang guna memenuhi kebutuhan sosial.
Di sisi ekonomi, PMI bertujuan untuk meningkatkan penghidupan mitra dan pekerja pertaniannya. Industri tembakau tradisional bergantung pada petani tembakau – sekelompok pekerja yang seringkali hidup dalam kondisi yang tidak menentu, berpenghasilan rendah, dan terpapar berbagai risiko lingkungan. PMI telah mengembangkan program kerja sama jangka panjang: 99% petani koperasi dijamin mendapatkan penghasilan yang layak, akses ke teknik pertanian berkelanjutan, dan didukung dengan pelatihan, keselamatan kerja, dan kesejahteraan sosial.
Meningkatkan kualitas lingkungan dan transparansi tata kelola
Menurut laporan ESG PMI, pada akhir tahun 2024, grup ini akan mencapai pengurangan total emisi CO2 sebesar 15% di seluruh rantai nilai, sekaligus mengurangi emisi langsung sebesar 39% dibandingkan dengan baseline tahun 2019. Lebih dari 61% fasilitas manufaktur telah menerapkan netralitas karbon, dan solusi energi, pengelolaan limbah, serta konservasi ekosistem sedang diimplementasikan secara sinkron. PMI telah menetapkan target Net Zero pada tahun 2040, yang menunjukkan visi jangka panjang untuk mengurangi dampak lingkungan.
Upaya-upaya ini tidak hanya membantu mengurangi emisi dan melindungi lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai nyata bagi masyarakat dan perekonomian, dengan mendorong produktivitas hijau, mengurangi biaya energi, dan menciptakan peluang bagi inovasi berkelanjutan. Hal ini membuktikan bahwa ESG dalam praktik bukan sekadar teori atau alat pemasaran, melainkan bagian penting dari operasional bisnis dan strategi pengembangan.
Elemen ketiga ESG – tata kelola yang transparan dan akuntabel – juga merupakan pilar penting. PMI membangun sistem tata kelolanya berdasarkan prinsip-prinsip praktik bisnis yang transparan, pengembangan produk berbasis bukti ilmiah, dan memastikan hak asasi manusia di seluruh rantai nilai.
Pelaporan ESG publik, audit independen, dan kepatuhan terhadap standar internasional membantu meningkatkan kepercayaan sosial dan menetapkan standar industri. Karya pionir ini diakui melalui pemeringkatan bergengsi: secara berturut-turut masuk dalam 5 besar "Pemimpin Net Zero" versi Forbes dari tahun 2023–2025 dan meraih 74/100 poin ESG & CSA pada tahun 2025, meningkat 14 poin dibandingkan tahun 2020.

Komitmen yang kuat dan investasi sistematis dalam ESG, terutama di bidang lingkungan dan inovasi produk, telah membantu PMI tidak hanya mengubah dirinya menjadi pelopor dalam industri tembakau tetapi juga membangun reputasi yang solid dengan regulator secara global.
Hingga saat ini, 100 pasar di seluruh dunia telah secara resmi mengizinkan peredaran produk tanpa asap PMI, sebuah demonstrasi nyata dari model pengembangan bisnis modern yang bertanggung jawab, inovatif, dan berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Source: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/nganh-thuoc-la-trong-ky-nguyen-phat-trien-xanh-va-co-trach-nhiem-20251113175640154.htm






Komentar (0)