| Anggota Parlemen Eropa Biljana Borzan telah memperingatkan munculnya jenis inflasi baru di Uni Eropa, yang sebagian disebabkan oleh konflik di Ukraina. (Sumber: Getty) |
"Meskipun inflasi tidak lagi mencapai rekor tertinggi, tren baru yang dikenal sebagai 'inflasi tabungan' telah muncul di supermarket di seluruh Uni Eropa," tulis Ibu Borzan. "Perlu dicatat bahwa dengan inflasi tabungan, tidak seperti inflasi dan inflasi penyusutan, produsen tidak hanya menaikkan harga tetapi juga mengurangi kualitas produk mereka."
Menurut Ibu Borzan, setelah pecahnya konflik di Ukraina, banyak produk makanan yang menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi digantikan dengan produk-produk berkualitas rendah. Ia mengatakan bahwa langkah ini awalnya dianggap sementara, tetapi masih berlaku hingga saat ini.
"Misalnya, kelangkaan minyak bunga matahari telah menyebabkan penggantian minyak bunga matahari dengan minyak sawit pada beberapa produk. Meskipun pasar telah stabil, beberapa produsen belum kembali menggunakan minyak bunga matahari sebagai bahan baku, tetapi tetap menggunakan minyak sawit karena lebih murah," jelasnya.
Terkait hal ini, Ibu Borzan bertanya kepada Komisi Eropa: "Sangat mengkhawatirkan bahwa beberapa produsen tidak memberi tahu konsumen tentang perubahan komposisi kemasan dan bahwa nilai gizinya tidak lagi sesuai dengan data aslinya. Apakah Komisi Eropa menganggap praktik ini menyesatkan konsumen dan, jika demikian, bagaimana rencananya untuk mengatasinya?"
Sebelumnya, Uni Eropa mengumumkan pertumbuhan ekonomi nol, yang menurutnya PDB Zona Euro pada periode Oktober hingga Desember 2023 tetap tidak berubah dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya.
Menurut perkiraan awal, PDB zona euro akan tumbuh sebesar 0,5% pada tahun 2023 di tengah inflasi yang tinggi, suku bunga, dan permintaan eksternal yang lemah. Untuk semua negara anggota Uni Eropa, pertumbuhan total akan berada di bawah 0,3%.
(menurut TASS)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)