Pada tanggal 29 Oktober, jalan-jalan menuju Desa Thanh An, Kecamatan Dien Ban Tay, masih tergenang banjir, beberapa tempat memiliki kedalaman lebih dari 1,5 m. Jalan menuju pusat Kecamatan terendam banjir yang dalam, air mengalir begitu deras sehingga sepeda motor dan mobil tidak dapat bergerak. Warga hanya dapat menggunakan perahu dan kano untuk mendayung ke jalan utama guna membeli makanan, air, dan obat-obatan untuk persediaan.
Di banyak rumah di dataran rendah, air meluap melewati pagar dan masuk ke dalam rumah, mengganggu kehidupan sehari-hari. Banjir dan lumpur menyelimuti area tersebut, memaksa banyak keluarga pindah ke loteng atau lantai dua, yang dianggap sebagai "zona aman" sementara. Aktivitas sehari-hari menjadi semakin sulit ketika pasokan listrik di seluruh area diputus demi keamanan.

Bapak Tran Cong Dung (warga Desa Thanh An) mengatakan bahwa sejak kemarin (28 Oktober) hingga sekarang, air terus naik, sehingga seluruh keluarga harus mengangkat perabotan tinggi-tinggi dan menimba air agar tidak membanjiri rumah. Listrik padam dan air bersih pun langka, sehingga keluarga yang beranggotakan 7 orang ini terpaksa hidup dalam situasi sulit di daerah terpencil tersebut.
"Siapa pun di lingkungan ini yang memiliki perahu bisa berkeliling dan membantu orang lain, kalau tidak, mereka harus menunggu bantuan. Mereka takut sakit dan jalan yang terendam banjir akan membuat mereka tidak bisa bergerak tepat waktu," kata Pak Dung.

Di tengah bencana alam yang dahsyat, ikatan antartetangga semakin erat. Mereka yang memiliki perahu menjadi sukarelawan untuk mengangkut barang dan orang; mereka yang memiliki makanan berbagi dengan tetangga. Orang-orang menggunakan perahu untuk berpindah dari rumah ke rumah, melewati bungkusan mi instan, karung beras, dan botol air melewati banjir.
Menurut Bapak Tran Dong, Kepala Desa Thanh An, tinggi banjir tahun ini telah melampaui ketinggian banjir tahun 1998, menyebabkan banyak rumah terendam. Hujan deras yang berkepanjangan menyebabkan air naik dengan sangat cepat, sehingga banyak rumah tangga tidak dapat bereaksi tepat waktu.

Banjir kemungkinan akan berlangsung lebih lama, dan persediaan makanan hampir habis, sehingga banyak orang berinisiatif menggunakan perahu untuk pergi ke jalan utama guna membeli makanan, senter, dan obat-obatan untuk persediaan. Banyak keluarga dengan lansia dan anak-anak terpaksa mengungsi dari daerah banjir untuk memastikan keselamatan. Sekarang kami hanya berharap hujan berhenti dan air segera surut agar kami dapat membersihkan diri dan memulihkan kehidupan normal," kata Bapak Dong.
Menghadapi situasi di atas, pemerintah daerah Dien Ban Tay mengerahkan milisi, polisi, dan anggota serikat pemuda untuk bertugas 24/7 guna mendukung masyarakat dan segera menangani keadaan darurat.














Sumber: https://www.sggp.org.vn/nguoi-dan-da-nang-song-chat-vat-giua-vung-lu-post820652.html






Komentar (0)