Sebelumnya, hal ini berdampak besar pada pasar properti, menyebabkan transaksi hampir terhenti setiap kali bulan ini tiba. Namun, menurut para ahli, sentimen kehati-hatian ini telah berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, karena pembeli rumah dan investor semakin memprioritaskan faktor praktis daripada kepercayaan tradisional.

Bapak Do Linh Dan, seorang agen properti yang khusus menangani townhouse di Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa sebagian besar pelanggan tidak lagi terlalu percaya takhayul tentang membeli rumah di bulan ketujuh kalender lunar. "Pembeli lebih fokus pada harga dan apakah lokasinya sesuai. Jika Anda menemukan rumah yang Anda sukai dan menunggu hingga akhir bulan ketujuh kalender lunar, kesempatan itu mungkin hilang. Selain itu, proses notaris dan prosedur hukum sangat bergantung pada pihak berwenang, jadi Anda tidak dapat memutuskan semuanya berdasarkan tanggal. Oleh karena itu, transaksi saya bulan ini tetap stabil, tidak kurang dari bulan-bulan lainnya," ujar Bapak Linh Dan.
Namun, Nguyen Vinh, seorang perwakilan penjualan di sebuah perusahaan real estat besar di Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa beberapa pelanggan, terutama pembeli rumah pertama kali, tetap berhati-hati bulan ini. Mereka sering memilih untuk menegosiasikan harga terlebih dahulu dan kemudian menunggu hingga periode tersebut berlalu untuk menyelesaikan transaksi. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak terlalu mempedulikan kepercayaan takhayul, ini adalah kesempatan untuk membeli rumah dengan harga bagus, karena banyak pemilik rumah perlu menjual rumah mereka dengan segera. "Dalam banyak kasus, pembeli menyelesaikan transaksi pada bulan ketujuh kalender lunar dan kemudian menjual kembali dalam beberapa bulan dengan keuntungan tinggi," kata Vinh.
Dari perspektif psikologis, Ibu Quang Thi Mong Chi, seorang dosen di Universitas Ilmu Sosial dan Humaniora di Kota Ho Chi Minh, menganalisis konsep "bulan hantu," yang secara tradisional dikaitkan dengan takhayul dan tabu spiritual tetapi secara bertahap kehilangan pengaruh absolutnya di pasar properti. "Survei menunjukkan bahwa pembeli rumah saat ini, terutama mereka yang berusia 25 hingga 40 tahun, mendekati masalah ini secara lebih pragmatis. Mereka tidak lagi terlalu khawatir tentang takhayul, tetapi memandang properti sebagai investasi jangka panjang atau kebutuhan nyata akan perumahan. Cara berpikir yang berdasarkan fakta, data, dan kebutuhan secara bertahap menggantikan pola pikir takhayul tradisional," tegas Ibu Chi.
Pergeseran ini juga berasal dari strategi pengembang properti. Banyak perusahaan properti memanfaatkan bulan ketujuh kalender lunar untuk meluncurkan program promosi dan insentif agresif seperti pengurangan harga, dukungan suku bunga, dan hadiah berharga. Mentalitas "beli saat orang lain ragu" telah mendorong sekelompok pelanggan untuk secara proaktif mencari peluang untuk menegosiasikan harga, sehingga mendapatkan lebih banyak keuntungan. Selain itu, banyak orang khawatir jika mereka ragu atau mematuhi pantangan takhayul, mereka mungkin kehilangan kesempatan mendapatkan apartemen di lokasi bagus dengan harga yang wajar, sehingga mereka memutuskan untuk segera melakukan pembelian bulan ini.
Faktanya, pasar properti, khususnya di segmen apartemen, sedang menyaksikan pergeseran perilaku konsumen yang jelas. Faktor-faktor seperti "kesesuaian feng shui" secara bertahap digantikan oleh "harga dan kebutuhan yang wajar." Kepercayaan tahayul untuk menghindari Bulan Hantu bukan lagi hambatan utama; sebaliknya, investor dan pembeli rumah semakin mendasarkan keputusan mereka pada analisis keuangan, kebutuhan aktual, dan faktor hukum.
Sumber: https://nld.com.vn/nguoi-mua-bat-dong-san-bot-kieng-thang-7-196250915220056715.htm






Komentar (0)