Rumah Sakit Umum Pertanian baru saja melaporkan kisah penyelamatan luar biasa terhadap seorang wanita berusia 30 tahun dari Thanh Tri yang tersambar petir.
Pada pagi hari tanggal 5 Juni, Rumah Sakit Umum Pertanian menerima kasus darurat: seorang pria dalam keadaan koma berat dengan henti jantung dan pernapasan akibat sambaran petir saat bekerja di ladang.
Seorang pasien yang tersambar petir di Hanoi telah pulih secara ajaib. (Foto: Disediakan oleh rumah sakit).
Kondisi kritis pasien tersebut menimbulkan tantangan besar bagi tim medis di Rumah Sakit Umum Pertanian. Segera setelah masuk, pasien menerima resusitasi jantung paru dan dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif untuk perawatan khusus.
Pada suatu saat, dokter memperkirakan kondisi pasien kritis, dan berharap akan terjadi keajaiban.
Berkat dedikasi, profesionalisme, dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari tim medis, setelah berhari-hari perawatan darurat dan berkelanjutan, kondisi pasien berangsur-angsur membaik. Setiap tanda kecil pemulihan membawa harapan besar bagi keluarga dan tim perawatan.
Setelah empat hari empat malam berjuang tanpa henti, sebuah keajaiban terjadi: pasien secara bertahap sadar kembali, dan fungsi tubuh perlahan kembali normal. Kegembiraan yang luar biasa menyelimuti keluarga pasien dan tim medis.
Sebelumnya, Profesor Madya Ha Huu Tung, Direktur Rumah Sakit Umum Pertanian (Hanoi), menyatakan bahwa saat pasien dirawat, rumah sakit mengerahkan semua peralatan paling modern seperti ventilator, mesin dialisis, dan alat hipotermia untuk memberikan perawatan darurat bagi pasien. Para dokter menerapkan teknik hipotermia untuk melindungi dan meningkatkan fungsi sistem saraf pusat pada pasien setelah henti jantung.
Menurut penilaian Bapak Tung, ini adalah kasus di mana keluarga memberikan pertolongan pertama yang sangat baik. Pasien mengalami henti jantung segera setelah tersambar petir, tetapi anggota keluarga secara aktif melakukan kompresi dada dan pernapasan buatan, memberi pasien kesempatan untuk bertahan hidup. Jika pertolongan pertama tidak tepat, dan henti jantung berlangsung terlalu lama, dokter tidak akan dapat menyelamatkan pasien.
Setiap tahun, Vietnam mencatat ratusan kasus sambaran petir yang mengakibatkan korban jiwa. Namun, masih banyak orang yang belum sepenuhnya menyadari bahaya petir dan langkah-langkah pencegahannya.
Menurut para ahli medis , ketika menemukan seseorang yang tersambar petir, jika korban tidak sadarkan diri, periksa apakah mereka masih bernapas. Jika mereka telah berhenti bernapas, segera lakukan resusitasi jantung paru (CPR).
Langkah 1: Baringkan korban telentang, dengan leher terentang sepenuhnya, dan kendurkan pakaian, ikat pinggang, dan dasinya.
Langkah 2: Lakukan kompresi dada eksternal dengan meletakkan kedua tangan di tengah dada dan menekan ke bawah 3-5 cm dengan frekuensi sekitar 100 kali per menit, ulangi 30 kali.
Langkah 3: Resusitasi mulut ke mulut. Tutupi hidung korban dengan tangan Anda, rapatkan mulut Anda di sekitar mulut korban, dan hembuskan napas panjang sebelum melepaskannya agar korban dapat bernapas normal. Ulangi 2-3 kali, lalu lanjutkan dengan kompresi dada. Lanjutkan langkah-langkah pertolongan pertama ini sampai petugas medis tiba. Untuk anak kecil, langkah-langkah pertolongan pertama harus dilakukan lebih perlahan.
Sumber: https://www.baogiaothong.vn/nguoi-phu-nu-hon-me-sau-ngung-tim-phoi-do-bi-set-danh-da-hoi-phuc-ky-dieu-192240611145228017.htm







Komentar (0)