Cam Quynh, seorang calon guru, mengaku: "Pertama kali saya berlatih berdiri di podium, saya merasa sangat gugup."
Untuk pertama kalinya, kecamatan pulau Thanh An (distrik Can Gio, Kota Ho Chi Minh) mendatangkan mahasiswa untuk praktik sebagai guru.
Sebagai satu-satunya anggota laki-laki di grup tersebut, Thien Bao terkejut ketika ia diumumkan sebagai ketua grup karena ia belum berpengalaman. "Namun, saya melihat ini sebagai kesempatan besar untuk mengembangkan dan mendukung anggota grup. Saya merasa terhormat dan penuh tanggung jawab karena dipercaya mengemban peran ini," ujar Bao.
Para calon guru sudah akrab dengan warga pulau itu, dan anak-anak merasa lebih gembira saat berjabat tangan dan mengucapkan selamat tinggal kepada guru baru mereka setiap sore sepulang sekolah.
Bapak Le Huu Binh (Kepala Sekolah Dasar Thanh An) mencurahkan banyak waktu untuk membimbing, memberi saran, dan bertukar pengalaman dengan tim calon guru. "Ini adalah pertama kalinya sekolah menerima sekelompok mahasiswa magang, jadi sekolah berusaha menciptakan lingkungan terbaik bagi mereka untuk mempraktikkan profesi mereka sekaligus mendapatkan pengalaman yang luar biasa bersama guru, siswa, dan masyarakat di komune pulau ini," ujar Bapak Binh.
10 calon guru memiliki 10 kisah yang berbeda tetapi memiliki antusiasme dan gairah muda yang sama terhadap profesi debu kapur.
Untuk pertama kalinya, Thien Bao (kanan) merasakan pembuatan garam bersama penduduk setempat, sebuah profesi tradisional di sini.
Para peserta magang dibimbing oleh Ibu Tran Thi Nhung dalam mengoreksi makalah mahasiswa.
Halaman Sekolah Dasar Thanh An dipenuhi dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh anak muda.
Thien Khoi (siswa kelas satu) membanggakan, "Bu Trinh dan Bu Tuyen mengajari saya dengan sangat baik."
Guru-guru muda harus melakukan perjalanan jauh dengan perahu atau kapal.
Aktivitas di luar ruangan mendatangkan banyak kegembiraan bagi anak-anak.
Para siswa bersikap ramah terhadap murid-muridnya setelah kelas.
Thien Bao, satu-satunya siswa laki-laki dalam kelompok itu, merasa gugup saat pertama kali berdiri di podium untuk mengajar siswa kelas 5.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)