Mural berusia ratusan tahun di dinding rumah kayu
"Rumah tua terindah dan unik di Soc Trang " adalah sebutan indah yang diberikan wisatawan untuk rumah kayu tua langka milik keluarga Lai, yang berusia hampir seratus tahun. Rumah ini dibangun dengan 5 ruangan, dinding, pilar, dan pintunya terbuat dari kayu rosewood, atapnya berubin, dan lantainya berubin dengan arsitektur tradisional Tiongkok. Perabotan dan peralatan di dalam rumah terbuat dari kayu merah.
Rumah itu dibangun pada tahun 1925 dan membutuhkan waktu satu tahun penuh untuk menyelesaikannya.
Bapak Lai Van Tia (59 tahun), keturunan generasi keempat dari keluarga Lai yang membangun rumah kayu, saat ini menjadi orang yang merawat altar leluhur. Bapak Tia mengatakan bahwa nenek buyutnya membangun rumah ini pada tahun 1925 dan menyelesaikannya pada tahun 1926. Pada tahun 2014, rumah tersebut direnovasi dengan sumbangan dana dari para keturunan, tetapi tetap mempertahankan kondisi aslinya. Saat ini, dua kamar di samping rumah tersebut masih digunakan oleh generasi-generasi berikutnya.
Rumah itu lebarnya hampir 20 meter dengan 36 tiang yang terbuat dari kayu rosewood.
"Kakek buyut saya meninggal dunia lebih awal, dan nenek buyut saya bekerja keras membesarkan lima anak sendirian. Saat itu, beliau bekerja sebagai petani dan menabung untuk membangun rumah yang besar dan indah agar anak-cucunya dapat tinggal bersama. Oleh karena itu, generasi penerus selalu berusaha melestarikannya," ujar Bapak Tia.
Mural di dinding menunjukkan profesi petani lengkeng yang digeluti keluarga Lai.
Rumah itu lebarnya hampir 20 meter, dengan 36 pilar kayu rosewood dan papan kayu merah. Di kedua sisi rumah terdapat altar leluhur dan dua papan besar yang mencatat sejarah keluarga Lai.
Pekerjaan yang dilakukan keluarga Lai saat mereka datang untuk tinggal di Vinh Chau digambarkan kembali dengan jelas.
Meski belum begitu paham bagaimana proses pembangunan rumah dan kehidupan keluarga di masa lampau, namun melalui mural-mural di dinding, Bapak Tia beserta anak dan cucu-cucunya dapat membayangkan dengan jelas kehidupan dan perjalanan karier kakek dan neneknya.
Mural tersebut menggambarkan penanaman padi
Tujuan wisata
Membawa kami ke dinding depan rumah, Pak Tia menjelaskan tentang mural bertema pekerjaan dan kehidupan keluarga setempat, seperti: menanam padi, menanam bawang merah, menanam lengkeng, bekerja di ladang garam, dan memancing... Khususnya, dinding depan rumah dihiasi mural bertema "burung dan hewan", mulai dari burung phoenix, merak, burung pegar, burung bangau, bebek mandarin, burung beo, ayam, hingga bebek... Setiap garisnya begitu hidup.
Atap genteng yin-yang yang ditutupi lumut
"Mural-mural ini usianya hampir setua rumah ini; salah satunya menggambarkan profesi petani lengkeng. Itulah sebabnya saya mengikuti profesi petani lengkeng keluarga saya dan berhasil. Saat ini, saya memiliki lebih dari 1 hektar lahan lengkeng dan lengkeng, dengan penghasilan yang sangat baik," ujar Bapak Tia.
Tuan Tia menyambut tamu untuk mengunjungi rumah kuno keluarga Lai.
Ketika Pak Tia masih muda, rumah tua ini adalah rumah bagi seluruh keluarga, jadi sangat ramai. Sekarang, sebagian besar keturunan keluarga Lai bekerja jauh, beberapa tinggal di luar negeri, sehingga rumah menjadi sunyi. Keturunan keluarga Lai memilih tanggal 16 Januari setiap tahun sebagai peringatan kematian dan berkumpul dalam jumlah besar di kuil leluhur.
Gambar makanan keluarga Lai di mural
Belakangan ini, rumah leluhur keluarga Lai menjadi objek wisata. Pak Tia selalu bersedia membukakan pintu untuk menyambut tamu.
Foto lama keluarga Lai
Saat mengunjungi rumah kayu keluarga Lai, Ibu Le Thi Thuy Diem (33 tahun, tinggal di Hau Giang ) tak henti-hentinya mengagumi keindahan arsitekturnya yang masih terawat hampir utuh. Melalui setiap karya arsitektur, tangan terampil dan bakat para perajin kuno terpancar, menciptakan banyak karya seni yang indah.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/nhung-ngoi-nha-doc-nhat-mien-tay-nha-go-voi-nhung-buc-tranh-bich-hoa-tram-nam-185241010174043047.htm
Komentar (0)