Kutub Matahari - sumber angin matahari berkecepatan tinggi dan "detak jantung" magnetik bintang - telah lama menjadi wilayah misterius yang belum dapat diamati manusia secara langsung dari orbit Bumi.
Menurut Beijing Zhongke Journal Publishing Co. Ltd., dengan peluncuran misi Solar Polar-orbit Observatory (SPO) yang akan datang, umat manusia akan memiliki pandangan langsung pertamanya ke kutub Matahari, membuka peluang untuk menguraikan siklus medan magnet, fenomena cuaca ruang angkasa, dan kekuatan yang membentuk lingkungan di Tata Surya.
Para ilmuwan mengatakan sebagian besar citra Matahari saat ini diambil dari bidang ekliptika - area tempat Bumi dan planet-planet bergerak - sehingga jarak pandangnya terbatas, terutama di kutub.
Namun, kutub-kutub ini memainkan peran kunci dalam membentuk siklus magnetik 11 tahun dan menggerakkan angin matahari. Data sebelumnya dari wahana antariksa Ulysses mengungkapkan bahwa angin matahari yang cepat terutama berasal dari "lubang koronal" di dekat kutub.
Menurut tim peneliti yang dipublikasikan di Beijing Central Science Journal, pengamatan langsung kutub-kutub tersebut akan membantu menjawab tiga pertanyaan inti dalam fisika matahari: mekanisme operasi "generator magnetik" di inti Matahari; mekanisme asal dan percepatan angin matahari; dan proses perambatan fenomena cuaca antariksa seperti badai magnetik atau lontaran massa korona (CME).
Pesawat ruang angkasa SPO, yang dijadwalkan diluncurkan pada Januari 2029, akan memanfaatkan dorongan gravitasi Jupiter untuk meninggalkan bidang ekliptika, mencapai kemiringan orbit hingga 75°, yang bahkan dapat meningkat hingga 80° selama fase ekspansi.
Misi 15 tahun ini akan mencakup maksimum matahari tahun 2035, saat pembalikan magnet diperkirakan akan terjadi. Selama periode ini, SPO akan terbang di atas kutub beberapa kali, dengan lebih dari 1.000 hari pengamatan di lintang tinggi.
Wahana antariksa ini membawa kombinasi instrumen medan magnet dan aliran partikel serta teleskop sinar-X, ultraviolet, cahaya tampak, dan koronal, yang memungkinkan perekaman langsung aktivitas kutub dan koneksi ke aliran plasma di seluruh heliosfer.
SPO akan bergabung dengan jaringan pesawat ruang angkasa aktif seperti Solar Orbiter, SDO, Hinode, ASO-S, Aditya-L1, PUNCH, serta misi mendatang di L5 oleh ESA dan China, membentuk sistem pengamatan pertama yang mencakup hampir seluruh Matahari.
Para ahli mengatakan misi ini bukan sekadar ilmiah. Dengan meningkatkan pemahaman tentang medan magnet dan siklus angin matahari, SPO diharapkan dapat membantu prakiraan cuaca antariksa secara lebih akurat – sebuah faktor yang secara langsung memengaruhi satelit, sistem komunikasi, penerbangan, dan jaringan listrik di Bumi.
Source: https://www.vietnamplus.vn/nhan-loai-se-lan-dau-duoc-nhin-truc-tiep-hai-cuc-mat-troi-nho-kinh-thien-van-moi-post1070363.vnp
Komentar (0)