Berapa besar tunjangan satu kali melahirkan mulai 1 Juli 2023?
Berdasarkan Pasal 38 Undang-Undang tentang Jaminan Sosial Tahun 2014, pekerja perempuan yang melahirkan atau pekerja perempuan yang mengangkat anak di bawah umur 6 bulan berhak memperoleh tunjangan satu kali untuk setiap anak sebesar 2 kali gaji pokok pada bulan pekerja perempuan tersebut melahirkan atau bulan pekerja perempuan tersebut mengangkat anak.
Apabila melahirkan namun hanya ayah yang menjadi peserta jaminan sosial, maka ayah akan memperoleh tunjangan satu kali sebesar 2 kali gaji pokok pada bulan kelahiran untuk setiap anak.
Di sisi lain, menurut Keputusan 24/2023/ND-CP, gaji pokok yang diterapkan mulai 1 Juli 2023 adalah 1,8 juta VND/bulan.
Oleh karena itu, berdasarkan peraturan di atas, tunjangan satu kali pada saat melahirkan mulai 1 Juli 2023 adalah sebesar 3,6 juta VND per anak.
Berapa lama saya harus membayar asuransi sosial untuk menerima tunjangan bersalin saat melahirkan?
Berdasarkan Pasal 31 Undang-Undang Jaminan Sosial Tahun 2014, pekerja perempuan berhak memperoleh santunan bersalin apabila memenuhi salah satu dari dua syarat berikut ini terkait masa pembayaran jaminan sosial:
- Karyawan perempuan wajib membayar iuran asuransi sosial minimal 6 bulan dalam jangka waktu 12 bulan sebelum melahirkan atau mengadopsi anak;
- Pekerja perempuan yang telah membayar iuran jaminan sosial selama 12 bulan atau lebih dan harus mengambil cuti kerja untuk beristirahat selama masa kehamilan sebagaimana ditentukan oleh tempat pemeriksaan dan pengobatan kesehatan yang berwenang, wajib membayar iuran jaminan sosial selama 3 bulan atau lebih dalam jangka waktu 12 bulan sebelum melahirkan.
Karyawan perempuan yang memenuhi ketentuan di atas namun mengakhiri hubungan kerja, perjanjian kerja bersama, atau mengundurkan diri sebelum melahirkan, tetap berhak memperoleh tunjangan kehamilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berapa lama cuti hamil?
Sesuai ketentuan Pasal 34 Undang-Undang Jaminan Sosial 2014, pekerja perempuan yang melahirkan berhak atas cuti hamil selama 6 bulan sebelum dan sesudah melahirkan. Dalam hal pekerja perempuan melahirkan anak kembar atau lebih, sejak anak kedua dan seterusnya, untuk setiap anak, ibu berhak atas tambahan cuti selama 1 bulan.
Masa cuti hamil maksimal sebelum melahirkan tidak lebih dari 02 bulan.
Berapa besar santunan bersalin saat melahirkan?
Sesuai Pasal 39 Undang-Undang Jaminan Sosial 2014, santunan bersalin bulanan sebesar 100% dari rata-rata gaji bulanan untuk iuran jaminan sosial selama 6 bulan sebelum cuti hamil. Dalam hal iuran jaminan sosial kurang dari 6 bulan, santunan bersalin adalah rata-rata gaji bulanan untuk bulan-bulan iuran jaminan sosial.
Apakah cuti hamil dihitung sebagai bagian dari tunjangan asuransi sosial satu kali?
Berdasarkan Pasal 39 ayat 2 Undang-Undang Jaminan Sosial Tahun 2014, pekerja yang mengambil cuti melahirkan selama 14 hari kerja atau lebih dalam sebulan, dianggap ikut masa pembayaran jaminan sosial; pekerja dan pemberi kerja tidak wajib membayar jaminan sosial.
Sementara itu, Pasal 42 ayat 6 Keputusan 595/QD-BHXH Tahun 2017 juga memberikan arahan kepada pegawai yang mengambil cuti melahirkan selama 14 hari kerja atau lebih dalam sebulan sesuai ketentuan Undang-Undang Jaminan Sosial, unit dan pegawai tidak wajib membayar iuran jaminan sosial, jaminan pengangguran, masa tersebut tetap dihitung sebagai masa kepesertaan dalam jaminan sosial, tidak dihitung sebagai masa pembayaran jaminan pengangguran; wajib membayar iuran jaminan kesehatan yang dibayarkan oleh badan penyelenggara jaminan sosial.
Dengan demikian, cuti hamil dan melahirkan selama 6 bulan bagi karyawan wanita tetap dihitung sebagai waktu pembayaran jaminan sosial.
Di samping itu, sesuai ketentuan Pasal 60 Ayat 2 Undang-Undang Jaminan Sosial Tahun 2014, besarnya manfaat jaminan sosial satu kali bagi pekerja dihitung berdasarkan lamanya masa pembayaran jaminan sosial pekerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa cuti melahirkan bagi karyawan perempuan juga diperhitungkan sebagai masa pembayaran jaminan sosial, sehingga akan dihitung manfaat jaminan sosial satu kali bagi karyawan sesuai ketentuan yang berlaku.
Apakah tunjangan bersalin dikenakan pajak penghasilan pribadi?
Sesuai dengan Pasal 2 Angka 2 huruf b Surat Edaran Nomor 111/2013/TT-BTC, tunjangan dan subsidi yang diterima oleh pegawai merupakan penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, kecuali tunjangan dan subsidi sebagai berikut:
- Tunjangan bulanan, tunjangan preferensial, dan tunjangan sekaligus sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang perlakuan istimewa bagi orang yang berjasa.
- Tunjangan atas musibah mendadak, tunjangan atas kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, tunjangan satu kali untuk melahirkan atau adopsi, tunjangan bersalin, tunjangan pemulihan dan penyembuhan setelah melahirkan, tunjangan atas penurunan kemampuan kerja, tunjangan pensiun satu kali, santunan kematian bulanan, tunjangan pesangon, tunjangan pengangguran, dan tunjangan lain sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang tentang Jaminan Sosial.
Dengan demikian, tunjangan satu kali pada saat melahirkan dan besarnya santunan bersalin pada saat melahirkan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Jaminan Sosial Tahun 2014 tidak dikenakan pajak penghasilan orang pribadi.
Apakah saya mendapat tunjangan bersalin ketika saya melahirkan saat cuti?
Sekalipun seorang pegawai telah berhenti dari pekerjaannya, sepanjang ia memenuhi persyaratan masa pembayaran jaminan sosial wajib, ia akan berhak memperoleh tunjangan kehamilan saat melahirkan, tanpa memandang apakah pegawai tersebut berhenti secara legal atau ilegal (cuti separuh waktu).
Oleh karena itu, apabila seorang pekerja mengambil cuti hamil, maka ia tetap berhak memperoleh santunan melahirkan apabila memenuhi ketentuan waktu kepesertaan jaminan sosial wajib di atas.
Bisakah saya kembali bekerja sebelum cuti hamil berakhir?
Berdasarkan Pasal 40 Undang-Undang Jaminan Sosial Tahun 2014, pekerja perempuan dapat masuk bekerja sebelum berakhirnya cuti melahirkan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Setelah mengambil cuti sekurang-kurangnya selama 04 bulan;
- Harus memberitahukan terlebih dahulu dan memperoleh persetujuan dari pemberi kerja.
Selain gaji untuk hari kerja, karyawan perempuan yang kembali bekerja sebelum berakhirnya cuti hamil tetap berhak memperoleh tunjangan hamil hingga berakhirnya cuti hamil sebagaimana ditentukan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)