Menurut data bea cukai, pada Mei 2024, impor baja canai panas (HRC) ke Vietnam terus meningkat tajam, mencapai lebih dari 1,1 juta ton, naik 20% dibandingkan bulan sebelumnya. Khususnya, baja canai panas yang diimpor dari Tiongkok mencapai 75% dengan lebih dari 830 ribu ton.

Impor baja HRC pada bulan Mei menyumbang 192% dari produksi dalam negeri.

Dalam 5 bulan pertama tahun ini, pelaku usaha menghabiskan 2,96 miliar dolar AS untuk mengimpor lebih dari 5 juta ton baja canai panas, setara dengan 179% dari total volume industri produksi HRC di negara kita. Dari jumlah tersebut, impor dari Tiongkok mencapai 3,694 juta ton dengan omzet 2,12 miliar dolar AS.

Pada akhir April, Kantor Pemerintah mengirimkan dokumen kepada Kementerian Perindustrian dan Perdagangan serta Kementerian Keuangan yang memberitahukan mereka tentang arahan Wakil Perdana Menteri Le Minh Khai untuk menangani masalah yang diangkat oleh pers mengenai peningkatan tajam impor baja canai panas, terutama dari Cina dan India.

Wakil Perdana Menteri menugaskan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan untuk memimpin dan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan instansi terkait guna meninjau dan memahami situasi peningkatan impor baja canai panas akhir-akhir ini guna secara proaktif menerapkan langkah-langkah yang tepat, tepat waktu, dan efektif sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangannya, melindungi kepentingan sah industri manufaktur dalam negeri sesuai dengan praktik internasional dan lingkungan persaingan yang sehat.

Terkait isu peningkatan impor baja HRC, pada tanggal 14 Juni, Departemen Pertahanan Perdagangan ( Kementerian Perindustrian dan Perdagangan ) mengeluarkan informasi mengenai proses penerimaan berkas permohonan investigasi untuk menerapkan tindakan antidumping terhadap produk baja canai panas asal Tiongkok.

baja canai panas 1014 2951.jpg
Impor baja canai panas terus meningkat tajam. Foto ilustrasi: HP

Oleh karena itu, pada tanggal 19 Maret, Departemen Perdagangan (badan investigasi) menerima dokumen dari perusahaan yang mewakili industri manufaktur dalam negeri (pihak yang meminta), yang meminta investigasi terhadap penerapan tindakan antidumping pada produk baja canai panas dari India dan Cina.

Pada tanggal 1 April, badan investigasi mengeluarkan pemberitahuan yang meminta pihak yang meminta untuk melengkapi konten berkas permintaan investigasi di atas.

Pada tanggal 26 April, pihak yang meminta telah menyerahkan informasi dan dokumen tambahan sebagaimana diberitahukan oleh lembaga investigasi.

Pada tanggal 13 Mei, badan investigasi mengeluarkan pemberitahuan yang meminta pihak yang meminta untuk terus melengkapi sejumlah isi berkas permintaan investigasi untuk kedua kalinya.

Pada tanggal 31 Mei, pihak yang meminta menyerahkan informasi dan dokumen tambahan sebagaimana diminta oleh lembaga investigasi.

Dan pada tanggal 14 Juni, lembaga investigasi tersebut mengonfirmasi bahwa berkas permintaan investigasi tersebut lengkap dan sah sesuai ketentuan undang-undang tentang pembelaan perdagangan.

Departemen Pertahanan Perdagangan mengumumkan bahwa dalam waktu 45 hari sejak tanggal konfirmasi berkas yang lengkap dan sah, lembaga investigasi akan menilai berkas tersebut untuk diserahkan kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan sebagai pertimbangan untuk melakukan investigasi atau tidak melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.

Isi penilaian berkas meliputi: penetapan status badan hukum pelaku usaha industri manufaktur dalam negeri dari badan atau perseorangan pemohon sesuai ketentuan Undang-Undang tentang Tata Kelola Perdagangan Luar Negeri; penetapan bukti adanya praktik dumping terhadap barang impor yang mengakibatkan atau mengancam akan menimbulkan kerugian yang signifikan terhadap industri manufaktur dalam negeri atau yang secara signifikan menghambat terbentuknya industri manufaktur dalam negeri.

Untuk mendukung tugas pemeriksaan berkas perkara, sekaligus memastikan hak dan kepentingan yang sah dari badan usaha yang memproduksi dan memperdagangkan barang yang diajukan untuk diinvestigasi, instansi investigasi meminta kepada badan usaha dalam negeri yang memproduksi dan memperdagangkan barang sejenis dengan barang yang diajukan untuk diinvestigasi untuk memberikan keterangan yang relevan, antara lain: keterangan tentang jenis badan usaha (produksi, perdagangan, dan sebagainya); kapasitas desain dan hasil produksi baja canai panas tahun 2020 sampai dengan tahun 2023; pendapat badan usaha terkait perkara (setuju, tidak setuju, tidak berpendapat); dokumen/bukti lain yang menurut badan usaha terkait dengan perkara.

Batas waktu penyediaan informasi di atas adalah 5 Juli 2024.

Impor baja terus meningkat drastis, barang-barang China membanjiri pasar April lalu, impor baja canai panas (HRC) ke Vietnam terus meningkat drastis, di mana baja canai panas yang diimpor dari China mencapai 71%.
Thailand ingin menerapkan langkah anti-dumping baru terhadap baja Tiongkok . Kementerian Perdagangan Thailand sedang menyelidiki dan mempertimbangkan perluasan langkah anti-dumping terhadap gulungan baja canai panas dari Tiongkok, yang telah membanjiri Thailand, menyebabkan pabrik baja Thailand kesulitan dengan kelebihan kapasitas dan rendahnya efisiensi.