| Jepang mendukung Ukraina dalam membangun kembali negaranya. (Sumber: Reuters) |
Pada sebuah upacara di Tokyo, Menteri Rekonstruksi Jepang Hiromichi Watanabe dan Wakil Perdana Menteri yang bertanggung jawab atas rekonstruksi Ukraina Oleksandr Kubrakov menandatangani nota kesepahaman mengenai inisiatif untuk mendukung rekonstruksi Ukraina.
Atas permintaan Kiev, Tokyo akan meneruskan kepada Ukraina nasihat dan pengetahuan yang diperoleh dari pembangunan kembali daerah yang hancur berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari gempa bumi dan tsunami besar yang melanda Jepang timur laut pada tahun 2011.
Jepang akan membantu Ukraina dalam membangun kembali rumah, sekolah, memulihkan pasokan air bersih, pengolahan air limbah, dan infrastruktur transportasi yang hancur dalam operasi militer khusus.
* Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina Rostyslav Shurma mengatakan bahwa negaranya memobilisasi hingga 40 miliar USD dalam bentuk keuangan untuk melaksanakan tahap pertama dalam proses rekonstruksi ekonomi .
Pernyataan itu muncul menjelang konferensi politisi dan pakar keuangan untuk membahas masalah pendanaan jangka pendek dan mempertimbangkan upaya rekonstruksi jangka panjang untuk Ukraina yang berlangsung pada 21-22 Juni di London, yang diselenggarakan bersama oleh Inggris dan Ukraina.
Menurut Tn. Shurma, fokus tahap pertama rekonstruksi akan diberikan pada industri besi dan baja, yang menyumbang sekitar 10% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Ukraina pada tahun 2021, sekitar 30% dari pendapatan ekspor, dan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 600.000 orang.
Namun, industri tersebut juga menyumbang 15% emisi karbon Ukraina dan ia mengatakan sekarang ada peluang untuk mengubah produksi baja menjadi energi terbarukan.
“Visi kami adalah membangun industri baja hijau berkapasitas 50 juta ton di Ukraina,” tegasnya.
Jika berhasil, Ukraina akan menjadi pemasok baja hijau termurah di dunia dan pendukung utama upaya dekarbonisasi Eropa dengan meningkatkan investasi di bidang tenaga angin, tenaga surya, nuklir, dan tenaga air.
Untuk membantu mengumpulkan $20-40 miliar untuk tahap rekonstruksi awal, Ukraina berencana untuk membentuk koalisi pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta untuk mengembangkan rencana tersebut.
Menurut Bapak Shurma, pekerjaan persiapan bisa memakan waktu antara satu hingga satu setengah tahun, meskipun "konstruksi sebenarnya baru akan dimulai setelah konflik dengan Rusia berakhir."
[iklan_2]
Sumber










Komentar (0)