Baru-baru ini, Perusahaan Gabungan Pembangkit Listrik Termal Pha Lai (Kelurahan Pha Lai, Kota Chi Linh, Provinsi Hai Duong ) didenda hampir 4 miliar VND oleh Departemen Pencegahan dan Pengendalian Kejahatan Lingkungan (C05) Kementerian Keamanan Publik karena melanggar emisi debu dan gas buang yang mengandung parameter lingkungan umum yang melebihi standar limbah di cerobong asap No. 1.
Bersamaan dengan sanksi administratif, unit tersebut di atas juga mengeluarkan keputusan sanksi tambahan berupa penangguhan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Termal Pha Lai selama 12 bulan. C05 telah mengirimkan keputusan ini kepada Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (TN-MT) untuk mengawasi pelaksanaan sanksi tambahan tersebut.
Namun, setelah didenda dan diminta oleh C05 untuk menghentikan operasinya, Pembangkit Listrik Tenaga Termal Pha Lai terus melakukan perawatan terhadap banyak hal dan terus menghasilkan listrik untuk disuplai kepada pelanggan.
Bapak Dang Kien Quyet, Wakil Direktur Jenderal Perusahaan Gabungan Pembangkit Listrik Termal Pha Lai, membenarkan kepada PV.VietNamNet bahwa memang benar pembangkit listrik tersebut belum sepenuhnya berhenti beroperasi. Unit tersebut masih mengoperasikan beberapa unit di dua jalur produksi, dan terus menghasilkan listrik.
Menurut Bapak Quyet, di pabrik tersebut, jalur I memiliki 4 unit, 3 di antaranya telah berhenti dan 1 unit sedang beroperasi. Jalur II memiliki 2 unit dan juga 1 unit sedang beroperasi.
“Jalur I melanggar peraturan lingkungan terkait emisi debu dan gas; sedangkan Jalur II hanya melanggar emisi gas. Pelanggaran di bidang apa pun akan ditangani di bidang tersebut. Kami telah menghentikan sementara generator yang belum memenuhi standar lingkungan untuk diperbaiki. Pabrik telah mengizinkan generator yang dalam kondisi baik untuk beroperasi guna memastikan pasokan listrik.”
"Belum lagi kita tidak bisa berhenti sepenuhnya karena kita harus merawat tungku. Jika kita menutup tungku, akan ada konsekuensi besar," kata Bapak Quyet.
Menanggapi pelanggaran lingkungan yang ditunjukkan oleh C05, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Pha Lai telah membayar denda administratif hampir 4 miliar VND. Adapun hukuman tambahan berupa penangguhan operasi selama 12 bulan, unit tersebut masih menunggu instruksi dari Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup serta otoritas yang berwenang di provinsi Hai Duong.
Menurut Bapak Quyet, hingga saat ini, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup serta Provinsi Hai Duong belum mengeluarkan dokumen resmi yang meminta pabrik tersebut ditutup selama 12 bulan seperti yang diminta oleh C05. Oleh karena itu, pabrik tersebut masih harus tetap beroperasi dengan generator yang telah diperbaiki secara ramah lingkungan untuk membantu mengatasi kesulitan kekurangan daya.
Bapak Quyet menjelaskan bahwa Pembangkit Listrik Termal Pha Lai merupakan simpul yang sangat penting dalam sistem kelistrikan wilayah Utara. Menghentikan seluruh operasi perusahaan akan berdampak pada keamanan energi nasional.
Itulah juga alasan mengapa kementerian dan pemerintah provinsi masih mempertimbangkan dan menghitung apakah akan mewajibkan pabrik tersebut untuk berhenti beroperasi selama 12 bulan sesuai dengan sudut pandang kepolisian atau tidak.
Sebelumnya, pada tanggal 10 Juli, Perusahaan Gabungan Pembangkit Listrik Termal Pha Lai mendapat teguran dari C05 atas serangkaian pelanggaran lingkungan. Secara spesifik, total debu melebihi 3,35 kali, SO2 melebihi 2,37 kali, NOx melebihi 1,11 kali dengan laju aliran 167.949 m3/jam.
Pada saat yang sama, gas buang mengandung parameter yang biasanya melebihi standar teknis untuk limbah di cerobong asap jalur II. Secara spesifik, SO2 melebihi 2,58 kali, NOx melebihi 1,34 kali dengan laju aliran 331.700 m3/jam.
Dinas Perpajakan Provinsi Hai Duong baru saja mendenda Perusahaan Gabungan Pembangkit Listrik Termal Pha Lai hampir 40 miliar VND karena pelanggaran administratif perpajakan.
Sumber










Komentar (0)