Dalam konteks lonjakan perjalanan internasional, ketergantungan pada aplikasi seluler menimbulkan banyak ketidaknyamanan: instalasi, login, otentikasi, dan kebutuhan data seluler. Solusi "tanpa aplikasi" seperti kios swalayan dan sistem pembayaran terbuka memungkinkan penumpang untuk menyelesaikan transaksi dengan cepat: masukkan tujuan, pilih layanan, dan ketuk kartu bank atau dompet elektronik mereka untuk membayar.

Para tamu hotel dapat memesan layanan menggunakan kios tanpa aplikasi, hanya dengan satu sentuhan sederhana. (Sumber: Taxibutler)
Kios multi-layanan
Uber adalah contoh utama, yang telah menerapkan kios pemesanan kendaraan di Bandara LaGuardia (New York). Penumpang memasukkan tujuan mereka, memilih kendaraan, membayar langsung dengan kartu atau dompet elektronik, dan menerima tanda terima tercetak dengan kode perjalanan. Solusi ini ditujukan untuk pelancong internasional tanpa paket data, pengguna dengan baterai habis, atau mereka yang mencari pilihan yang cepat dan nyaman.
Pradeep Parameswaran, kepala mobilitas global Uber, mengatakan: "Kami mendorong solusi untuk membuat perjalanan lebih mudah dan murah, terutama selama jam sibuk di bandara." Uber berencana untuk memperluas kiosnya ke hotel, pelabuhan, dan destinasi wisata utama.

Pengguna memilih kendaraan yang mereka inginkan dan membayar langsung di kios Uber tanpa perlu menggunakan aplikasi seluler. (Sumber: Uber)
Menurut Visa , pada tahun 2024, teknologi tap-to-ride telah tersebar luas di lebih dari 750 sistem transportasi global, mengurangi biaya tiket dan meningkatkan pengalaman bagi para pelancong internasional. Di New York, sistem OMNY menggantikan MetroCard, memungkinkan penumpang untuk hanya menempelkan kartu atau dompet digital mereka untuk naik kereta, menghilangkan kebutuhan akan aplikasi atau kartu terpisah.
Bandara internasional semakin mengindustrialisasi pengalaman layanan mandiri dengan sistem kios modern, yang memungkinkan penumpang untuk melakukan check-in, mencetak boarding pass, memasang label bagasi, dan membayar biaya di tempat. Selain itu, kios juga membantu dalam pencarian peta terminal, penukaran mata uang, dan pemesanan layanan lokal.
Dengan antarmuka yang intuitif dan dukungan multibahasa, kios-kios ini membantu mengurangi kemacetan, meningkatkan kapasitas, dan menghemat biaya personel. Hanya dengan satu karyawan yang mengawasi beberapa kios, waktu tunggu penumpang dapat dipersingkat 3–4 kali lipat dibandingkan dengan loket tradisional.
Pembayaran terbuka dan aman.
Bersamaan dengan kios, tren menuju pembayaran terbuka semakin meluas. Penumpang hanya membutuhkan kartu bank atau dompet elektronik untuk membayar layanan transportasi, tanpa memerlukan aplikasi atau kartu terpisah dari sistem. Di London, TfL mengizinkan penggunaan kartu nirsentuh EMV di semua bus dan kereta api, mengurangi biaya operasional dan menghilangkan penggunaan uang tunai.
Solusi-solusi ini dilengkapi dengan mekanisme keamanan: mencetak tanda terima, kode perjalanan, dan memverifikasi informasi tanpa bertukar nomor telepon atau akun aplikasi, sehingga membatasi risiko kebocoran data pribadi.
“Fitur ‘tap-to-go’ telah berubah dari sekadar ‘kenyamanan’ menjadi ‘kebutuhan’ — kami telah melihat penurunan biaya pemrosesan tiket sebesar 30% dan peningkatan penggunaan sebesar 9,5%,” ujar Nick Mackie, Wakil Presiden dan Kepala Global Transportasi Perkotaan di Visa.
Desain kios modern memprioritaskan inklusivitas: dukungan suara, pembaca layar, tombol timbul, dukungan multibahasa, dan kemudahan penggunaan bagi penyandang disabilitas dan lansia. Ini bukan hanya persyaratan hukum tetapi juga meningkatkan citra merek dan pengalaman pelanggan.
Selain bandara, perusahaan berencana untuk memasang kios di hotel, pelabuhan, dan destinasi wisata utama. Butler Taxi telah memperkenalkan kios pemesanan taksi di lobi hotel, yang mendukung pembayaran tanpa kontak dan mencetak kode QR untuk pelacakan kendaraan. Di Asia Tenggara, Grab sedang menguji kios pemesanan di bandara, melayani pelanggan dengan konektivitas seluler yang tidak stabil.

Layar informasi digital di bandara membantu penumpang dengan pertanyaan penerbangan, peta terminal, dan layanan lokal—memungkinkan mereka untuk melayani diri sendiri tanpa perlu aplikasi seluler. (Sumber: Airportscouncil)
"Perjalanan tanpa aplikasi" bukan berarti meninggalkan ponsel pintar, tetapi tentang mengurangi hambatan dan membuka lebih banyak saluran interaksi fisik. Dari kios Uber hingga sistem pembayaran terbuka, solusi-solusi ini membentuk pengalaman perjalanan baru: cepat, aman, dan dapat diakses oleh semua orang.
Sumber: https://vtcnews.vn/du-lich-khong-can-ung-dung-xu-huong-cong-nghe-toan-cau-tu-san-bay-den-khach-san-ar992271.html






Komentar (0)