Jangan mengajar lebih dari 200 jam tambahan/tahun
Pada tanggal 23 September, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengeluarkan Surat Edaran No. 21 yang mengatur tentang tata cara pembayaran lembur bagi guru di lembaga pendidikan negeri.
Surat Edaran ini menggantikan Surat Edaran Bersama No. 07/2013 yang mengatur pelaksanaan ketentuan pembayaran lembur bagi guru pada lembaga pendidikan negeri.
Dibandingkan dengan Surat Edaran Bersama No. 07, Surat Edaran No. 21 memiliki sejumlah poin baru yang disesuaikan dengan praktik mengajar guru.

Surat edaran baru ini menghapus ketentuan tentang ketentuan pembayaran upah lembur kepada guru. Secara spesifik, peraturan sebelumnya hanya mewajibkan pembayaran upah lembur di unit atau departemen yang kekurangan guru. Unit atau departemen yang tidak kekurangan guru hanya diperbolehkan membayar upah lembur ketika guru sedang cuti sakit, cuti melahirkan, atau sedang menjalani pelatihan, berpartisipasi dalam tim inspeksi atau audit, dll., yang ditugaskan atau dimobilisasi oleh otoritas yang berwenang, dan harus menyediakan guru lain untuk mengajar sebagai gantinya.
Untuk menjamin agar guru yang memberikan jam tambahan mengajar memperoleh gaji, maka Surat Edaran Nomor 21 mengatur beberapa ketentuan yang mengikat, yaitu: jumlah total jam mengajar tambahan dalam satu tahun ajaran bagi seluruh guru tidak boleh lebih tinggi dari jumlah maksimum total jam mengajar tambahan dalam satu tahun ajaran pada lembaga pendidikan yang menerima gaji.
Sementara itu, jumlah jam pelajaran tambahan dalam satu tahun ajaran untuk setiap guru ditetapkan tidak lebih dari 200 jam pelajaran.
Peraturan ini memastikan kepatuhan terhadap karakteristik khusus kegiatan profesional guru dan memastikan bahwa guru tidak harus bekerja lembur dan memiliki waktu untuk beristirahat dan memulihkan kapasitas kerjanya, sesuai dengan ketentuan Kode Ketenagakerjaan.
Sesuaikan pembayaran lembur
Sebelumnya, gaji untuk 1 jam mengajar dihitung sebagai total gaji 12 bulan x jumlah minggu mengajar/52 minggu.
Namun, ketentuan jam mengajar standar dosen saat ini setara dengan 600 sampai dengan 1.050 jam administrasi, sehingga rumus perhitungan di atas sudah tidak sesuai lagi.
Dengan demikian, gaji untuk satu periode mengajar disesuaikan sebagai berikut:
Gaji per jam mengajar | = | Total gaji selama 12 bulan dalam tahun ajaran | X | Jam mengajar standar/tahun dihitung berdasarkan jam administrasi | X | 44 minggu |
Jam mengajar standar/tahun ajaran | 1760 jam | 52 minggu |
Gaji untuk periode mengajar tambahan menurut peraturan baru adalah sebesar 150% dari periode mengajar reguler.
Sesuai dengan Surat Edaran No. 21, upah lembur bagi guru yang sedang menjalani penugasan dibayar oleh lembaga pendidikan tempat guru tersebut bertugas. Upah lembur bagi guru yang mengajar antarsekolah dibayar oleh lembaga pendidikan tempat guru tersebut mengajar antarsekolah.
Dalam hal guru ditugaskan mengajar pada tiga atau lebih lembaga pendidikan pada waktu yang bersamaan, maka gaji lembur akan dibayarkan oleh lembaga pendidikan tempat guru tersebut mengajar pada sekolah yang sama sesuai dengan perbandingan jumlah jam mengajar sesungguhnya pada lembaga pendidikan tersebut.
Surat edaran baru tersebut juga menetapkan bahwa uang lembur untuk guru akan dibayarkan setelah akhir tahun ajaran.

Gaji guru sekolah negeri diperkirakan meningkat hingga maksimum 17,6 juta VND.

Setelah 6 bulan 'memperketat' pengajaran dan pembelajaran tambahan: Kejutan tentang pendapatan guru di luar gaji

Gaji guru diperkirakan meningkat 2-7 juta VND/bulan.
Sumber: https://tienphong.vn/nhieu-quy-dinh-moi-chi-tra-tien-day-them-gio-cho-giao-vien-post1780799.tpo
Komentar (0)