1. 114 tahun yang lalu, pada tanggal 5 Juni 1911, pemuda Nguyen Tat Thanh meninggalkan Vietnam dengan kapal Amiral Latouche-Tréville di pelabuhan Saigon, sebagai pembantu dapur. Perjalanan keliling dunia pemuda patriotik itu tidak hanya membawa kemerdekaan, kebebasan, dan kebahagiaan bagi negara, tetapi juga meletakkan dasar bagi pers revolusioner Vietnam. Dalam publikasi Paman Ho dengan Pers Revolusioner Vietnam, penulis Doan Yen Kieu merekonstruksi tonggak penting dan istimewa Presiden Ho Chi Minh dalam sejarah pers Vietnam.
Berawal dari Petisi Rakyat Annam yang diterbitkan di surat kabar L'Humanité yang ditandatangani oleh Nguyen Ai Quoc (termasuk banyak orang yang melaksanakan petisi tersebut seperti Phan Chau Trinh, Phan Van Truong, Nguyen The Truyen dan Nguyen Tat Thanh) pada tahun 1919, diikuti oleh proses kerja keras, belajar, dan praktik dengan berita dan artikel. Pada tahun 1925, menyadari kebutuhan mendesak akan sarana untuk menyebarkan ideologi revolusioner, beliau memutuskan untuk menerbitkan Surat Kabar Thanh Nien, surat kabar pertama yang diterbitkan pada 21 Juni 1925 di Guangzhou (China), yang secara resmi melahirkan pers revolusioner Vietnam. Kemudian, jejak Presiden Ho Chi Minh pada pers Vietnam juga terlihat dalam banyak peran seperti mendirikan surat kabar: Kong Nong, Linh Kach Menh, Viet Nam Doc Lap...; mengarahkan pendirian Radio Suara Vietnam , Kantor Berita Vietnam; mengusulkan pembukaan Kelas Jurnalistik Huynh Thuc Khang...
Selama aktivitas revolusionernya, Paman Ho menulis lebih dari 2.000 artikel dalam berbagai genre, dengan menggunakan lebih dari 170 nama samaran dan nama pena yang berbeda. Dengan demikian, Presiden Ho Chi Minh bukan hanya seorang jurnalis revolusioner tetapi juga pendiri dan pelopor jurnalisme revolusioner Vietnam. Perannya tidak hanya terbatas pada artikel-artikel berkualitas dan surat kabar yang didirikannya, tetapi juga terletak pada ideologi jurnalistiknya yang berjiwa pejuang dan kemanusiaan yang mendalam, yang meninggalkan pengaruh besar pada jurnalisme negara tersebut.
Menurut penulis Doan Yen Kieu, pandangan jurnalistik revolusioner Presiden Ho Chi Minh terbentuk melalui kegiatan praktis, dipengaruhi oleh jurnalistik Barat tetapi diwarnai dengan identitas Vietnam. "Baginya, pers bukan sekadar alat informasi tetapi senjata ideologis yang tajam, yang melayani revolusi dan rakyat. Prinsip-prinsip jurnalistik yang ditetapkan oleh Presiden Ho Chi Minh telah menjadi pedoman bagi jurnalistik revolusioner Vietnam, dengan nilai abadi hingga saat ini," simpul penulis Doan Yen Kieu.
2. Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan studi, penulis Tran Dinh Viet, mantan Pemimpin Redaksi Penerbit Umum Kota Ho Chi Minh, baru saja memperkenalkan kepada pembaca publikasi Nguyen Ai Quoc - Ho Chi Minh - Jurnalis, yang menggambarkan pasang surut dan perjalanan gemilang jurnalistik seorang jurnalis hebat. Dengan 340 halaman buku ini, penulis menyajikan artikel dan penelitian yang mendalam tentang perjalanan Presiden Ho Chi Minh dalam menemukan cara untuk menyelamatkan negara dan kegiatan jurnalistiknya.
Pada bagian 1, yang berjudul Penelitian, penulis Tran Dinh Viet berfokus pada perjalanan jurnalistik Presiden Ho Chi Minh yang berjalan paralel dengan perjalanannya untuk menyelamatkan negara. Menurut penulis, bagi Presiden Ho Chi Minh, jurnalistik adalah senjata yang diperlukan untuk kegiatan revolusioner. Senjata itu selalu diasah untuk menciptakan daya hancur yang kuat dan pengaruh yang besar. Dari situ, ia memberikan kontribusi pada revolusi berupa aset jurnalistik yang kaya dan masif dengan berbagai gaya dan ekspresi penulisan sepanjang karier kepenulisannya.
Dalam bukunya, penulis Tran Dinh Viet juga menyajikan perspektif dan dokumen dari jurnalis atau tokoh asing penting. Berkat itu, potret jurnalis Nguyen Ai Quoc - Ho Chi Minh tampak hidup, berwarna, dan objektif. "Nguyen Ai Quoc - Ho Chi Minh adalah perwujudan teladan jurnalisme profesional. Fungsi utama artikel adalah untuk memberikan informasi terkini kepada pembaca, dan juga untuk mengungkapkan sikap penulis artikel. Oleh karena itu, persyaratan keakuratan peristiwa atau isu yang dipublikasikan di surat kabar seringkali sangat tinggi," simpul penulis Tran Dinh Viet.
Bagian 2 – Artikel oleh jurnalis Nguyen Ai Quoc - Ho Chi Minh – menempati ruang yang cukup besar, yang dikumpulkan penulis dengan susah payah dari berbagai sumber seperti: Surat Kabar Cuu Quoc, Surat Kabar L'Humanité, Surat Kabar Le Populaire, Surat Kabar Le Libertaire, Surat Kabar Le Paria, Surat Kabar Thanh Nien, Cuu vong Nhat bao... Melalui artikel-artikel ini, pembaca masa kini lebih memahami sosok Presiden Ho Chi Minh dalam dua aspek: pemikiran dan pengalaman seorang aktivis revolusioner profesional serta kecepatan dan ketajaman seorang jurnalis.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/nho-ve-nguoi-thay-dau-tien-cua-bao-chi-cach-mang-viet-nam-post800436.html










Komentar (0)