* Saat ini, Pasal 113 Undang-Undang Pertanahan Tahun 2013 mengatur kerangka harga tanah sebagai berikut:
Pemerintah menetapkan kerangka harga tanah setiap lima tahun untuk setiap jenis tanah dan untuk setiap wilayah. Selama penerapan kerangka harga tanah, apabila harga tanah umum di pasar meningkat sebesar 20% atau lebih dibandingkan harga maksimum atau menurun sebesar 20% atau lebih dibandingkan harga minimum dalam kerangka harga tanah, Pemerintah akan menyesuaikan kerangka harga tanah tersebut.
* Misalnya, beberapa peraturan saat ini yang memandu kerangka harga tanah menurut Undang-Undang Pertanahan tahun 2013 adalah sebagai berikut:
** Dasar pengembangan kerangka harga tanah (Pasal 6 Keputusan 44/2014/ND-CP):
Penyusunan kerangka acuan harga tanah harus berpedoman pada asas-asas penilaian tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 112 Undang-Undang Pertanahan Tahun 2013, metode penilaian tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Ayat (1), Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2014/PMK.04/2014 tentang Pertanahan dan Agraria, hasil sintesis dan analisis informasi harga pasar tanah, faktor-faktor alam, faktor sosial ekonomi , faktor pengelolaan dan pemanfaatan tanah yang mempengaruhi harga tanah.
** Isi kerangka harga tanah (Pasal 6 Keputusan 44/2014/ND-CP (ditambah dalam Keputusan 01/2017/ND-CP)):
- Mengatur harga minimum dan maksimum untuk jenis tanah berikut:
+ Kelompok lahan pertanian:
++ Kerangka harga tanah untuk penanaman tanaman semusim mencakup tanah untuk penanaman padi dan tanah untuk penanaman tanaman semusim lainnya;
++ Kerangka harga tanah untuk tanaman tahunan;
++ Kerangka harga lahan produksi hutan;
++ Kerangka harga lahan untuk akuakultur;
++ Kerangka harga tanah garam.
+ Kelompok lahan non-pertanian:
++ Kerangka harga tanah pedesaan;
++ Kerangka harga untuk tanah komersial dan jasa di daerah pedesaan;
++ Kerangka harga untuk lahan produksi dan bisnis nonpertanian yang bukan lahan komersial atau jasa di daerah pedesaan;
++ Kerangka harga tanah perkotaan;
++ Kerangka harga untuk tanah komersial dan layanan di wilayah perkotaan;
++ Kerangka harga untuk lahan produksi dan bisnis nonpertanian yang bukan lahan komersial atau jasa di wilayah perkotaan.
- Kerangka harga tanah diatur berdasarkan wilayah ekonomi dan jenis perkotaan berikut:
+ Wilayah ekonomi meliputi: Midlands Utara dan Pegunungan, Delta Sungai Merah, wilayah Tengah Utara, Pantai Tengah Selatan, Dataran Tinggi Tengah, wilayah Tenggara, Delta Sungai Mekong.
Pengaturan kerangka harga tanah pertanian dan tanah non-pertanian di daerah pedesaan setiap wilayah ekonomi ditentukan berdasarkan 3 jenis komunitas: dataran, dataran tengah, dan pegunungan.
+ Jenis-jenis kawasan perkotaan meliputi: Kawasan perkotaan khusus, kawasan perkotaan tipe I, kawasan perkotaan tipe II, kawasan perkotaan tipe III, kawasan perkotaan tipe IV, dan kawasan perkotaan tipe V.
Pengaturan kerangka harga tanah nonpertanian di wilayah perkotaan ditentukan oleh wilayah ekonomi dan tipe perkotaan.
- Kerangka harga tanah digunakan sebagai dasar bagi Komite Rakyat Provinsi untuk mengatur daftar harga tanah setempat.
….
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)