Hal menarik tentang tanah yang memiliki "air terjun darah" yang unik
Muncul di tengah es putih yang dingin, "air terjun darah" di Antartika pernah diduga sebagai fenomena supernatural. Namun, apa yang diungkapkan sains modern di baliknya?
Báo Khoa học và Đời sống•26/07/2025
Air Terjun Darah di Antartika mengalir dari dasar Gletser Taylor. Airnya berwarna merah darah, membuat banyak orang penasaran mengapa demikian. Fenomena aneh ini pertama kali dicatat pada tahun 1911 oleh ahli geologi Thomas Griffith Taylor. Foto: Peter Rejcek, NSF. Ahli geologi Thomas yakin bahwa Air Terjun Blood memiliki warna yang unik karena alga merah. Foto: geologiscience.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2023, sekelompok peneliti menyatakan bahwa air di Air Terjun Darah di Antartika berwarna merah karena mengandung zat besi berbentuk bola-bola mikroskopis yang 100 kali lebih kecil daripada sel darah merah manusia. Foto: geologiscience. Selain Air Terjun Darah yang misterius, banyak fakta tentang Antarktika yang mengejutkan publik. Khususnya, Antarktika adalah daratan terdingin, paling berangin, dan paling kering di dunia . Rekor suhu terendah yang pernah tercatat di Antarktika di stasiun Vostok Rusia pada tahun 1983 adalah -98 derajat Celcius. Foto: waterproof-expeditions.com. Sekitar 100 juta tahun yang lalu, Antartika memiliki iklim hangat yang memungkinkannya tumbuh hutan konifer, pakis, dan beragam hewan. Sisa-sisa fosil yang ditemukan oleh para ahli mengungkapkan bahwa tempat ini dulunya merupakan bagian dari superbenua Gondwana. Foto: waterproof-expeditions.com.
Ketebalan es di beberapa tempat di Antartika bisa mencapai 4,8 km. Dengan demikian, es di Antartika mengandung hingga 70% air tawar Bumi. Foto: waterproof-expeditions.com. Jika semua es di Antartika mencair, permukaan laut global akan naik sekitar 60 meter, cukup untuk menenggelamkan banyak kota dan desa pesisir di seluruh dunia. Foto: waterproof-expeditions.com. Antartika memiliki setidaknya dua gunung berapi aktif: Gunung Erebus dan Pulau Deception. Foto: Arlo Perez.
Meskipun iklimnya keras, Antartika masih menjadi rumah bagi banyak spesies endemik seperti penguin kaisar, ikan, krustasea, paus... Namun, Antartika tidak memiliki mamalia darat, reptil, atau amfibi. Foto: poseidonexeditions.com. Antartika adalah tempat ideal bagi para ilmuwan dan astronom untuk mengamati alam semesta, terutama radiasi kosmik latar belakang berkat udaranya yang kering dan bersih serta minimnya polusi cahaya. Foto: wandereatwrite.com.
Pembaca diundang untuk menonton video : Di Balik Kesuksesan Ilmuwan. Sumber: VTV24.
Komentar (0)