Sejak pertama kali berdirinya perahu-perahu layar bersenjata, angkatan perang di laut kini telah memiliki berbagai persenjataan modern dan beraneka ragam, yang mampu bertempur dengan efektif, turut serta menjaga kedaulatan laut dan kepulauan Tanah Air di masa yang baru.
Pagi ini, pada parade laut dalam rangka memperingati 80 tahun Revolusi Agustus dan Hari Nasional 2 September, akan tampil serentak gambar kapal perang, kapal selam, dan pesawat terbang modern, yang menggambarkan gambaran megah, menegaskan kekuatan gabungan angkatan bersenjata di laut.

Dalam formasi parade, pesawat DHC-6 tampil menonjol, yang dikenal sebagai "mata suci laut" Angkatan Udara Angkatan Laut. Dengan mobilitas tinggi dan kemampuan lepas landas serta mendarat di air, pesawat jenis ini melakukan misi pengintaian, patroli, penyelamatan medis darurat, serta pencarian dan penyelamatan.

Kapal selam Kilo 636, kebanggaan Angkatan Laut Rakyat Vietnam, dikenal sebagai "lubang hitam di lautan". Dengan sistem rudal modern, kapal ini dapat menghancurkan target di darat dan di laut, serta mampu menghindari tembakan antipesawat musuh dan secara otomatis menemukan serta menghancurkan target secara akurat.

Selain itu, fregat rudal Gepard 3.9 memiliki kemampuan manuver yang cepat, jangkauan operasi yang luas, dapat menahan gelombang level 12, dan mampu melakukan pertempuran mandiri atau berkoordinasi dengan pasukan lain untuk menghancurkan target di laut, di udara, dan di darat.



Fregat antikapal selam kelas 159 dengan daya tembak dahsyat seperti meriam AK726, peluncur torpedo, peluncur bom jet, dan kecepatan maksimum 24 mph, digunakan untuk mencari dan menghancurkan kapal selam musuh dan target bawah air.

Kapal rudal 1241RE dan kapal rudal serang cepat 1241.8 diibaratkan "kilat di laut", dengan kecepatan maksimum 43 hl/h, daya tembak yang kuat, dan sistem radar modern, yang memungkinkan pelacakan banyak target, siap bertempur dalam semua situasi.
Kapal perang TT-400TP dapat beroperasi terus menerus selama 30 hari 30 malam, dengan jangkauan 2.200 mil laut, dan dilengkapi dengan senjata modern untuk menghancurkan target di laut, di udara, dan di darat.
Kapal patroli serbaguna milik Penjaga Pantai Vietnam juga turut berpartisipasi dalam parade tersebut, yang memungkinkan mereka beroperasi secara mandiri dalam jangka waktu lama, dalam segala kondisi cuaca, dan secara langsung memerangi kapal asing yang melanggar kedaulatan. Armada KN290 dan KN390 dari Dinas Pengawasan Perikanan dilengkapi dengan sistem komando dan kendali modern, yang menjalankan tugas inspeksi dan pengendalian IUU, serta mensosialisasikan hukum kepada para nelayan.

Kapal patroli berkecepatan tinggi SPA 4207 milik Penjaga Perbatasan juga akan hadir, bersama armada kapal dari Skuadron Milisi Tetap – pasukan yang siap bertempur, berpatroli, melakukan pengintaian, dan menegakkan kedaulatan atas laut dan kepulauan. Selain itu, armada kapal pencarian dan penyelamatan multiguna, armada kapal bantu, dan berbagai peralatan modern lainnya akan hadir pada saat yang bersamaan.


Parade laut ini bukan hanya unjuk kekuatan militer, tetapi juga bukti tekad dan keberanian angkatan bersenjata Vietnam untuk menguasai laut dan angkasa. Ini adalah warisan dan perkembangan dari masa-masa sulit di awal, hingga kini memiliki pasukan modern yang teratur dan elit – pilar untuk melindungi kedaulatan suci laut dan kepulauan Tanah Air.
Sumber: https://vietnamnet.vn/nhung-loai-tau-va-may-bay-hien-dai-trong-le-dieu-binh-tren-bien-2437958.html






Komentar (0)