Klip seorang siswi kelas 9 yang dipukuli oleh sekelompok teman sekelasnya.
Pada tanggal 19 Maret, Tn. Phan Tan Quang - Kepala Sekolah Menengah Le Quy Don (Komune Dak Djrang, Distrik Mang Yang, Provinsi Gia Lai) mengatakan bahwa ia membuat laporan kepada Komite Rakyat Komune Dak Djrang dan Departemen Pendidikan dan Pelatihan Distrik Mang Yang tentang penyerangan terhadap seorang siswa sekolah tersebut.
Terkait hal tersebut, baru-baru ini di Facebook muncul sebuah klip berdurasi lebih dari 4 menit yang merekam adegan seorang siswi berseragam dipukuli oleh sekelompok siswi lainnya di sebuah lahan kosong.
Siswa perempuan yang dipukuli dalam klip tersebut diidentifikasi sebagai TH, siswa kelas 9 di Sekolah Menengah Le Quy Don (kelurahan Dak Djrang, distrik Mang Yang).
H. dipukuli oleh sekelompok orang. (Foto dipotong dari klip)
Dalam video tersebut, sekelompok 3-4 siswi bergegas masuk dan memukuli serta menampar wajah siswi H.. Karena dipukuli, H. hanya memegangi kepalanya dan menahan pukulan tanpa perlawanan. Melihat korban tidak melawan, sekelompok siswi tersebut terus menjambak rambutnya, melepas jaketnya, dan berulang kali menendang kepala dan tubuhnya, disertai umpatan-umpatan.
Perlu diketahui bahwa insiden tersebut disaksikan oleh sekelompok mahasiswa lain, namun para mahasiswa tersebut tidak ikut campur melainkan bersorak dan merekam klip tersebut.
Bapak Phan Tan Quang mengatakan bahwa setelah menerima informasi tentang kejadian tersebut, pihak sekolah berkoordinasi dengan Kepolisian Komune Dak Djrang untuk mengundang siswa yang terlibat untuk bekerja.
Melalui proses kerja sama dengan para siswi, pihak sekolah menyimpulkan bahwa insiden tersebut bermula dari konflik di media sosial. H. dipukuli oleh 2 siswi di kelas 9C dan 1 siswi di kelas 9A. Banyak siswi yang berdiri di sekitar lokasi kejadian dan merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel mereka.
"Segera setelah menerima informasi tersebut, kami mengunjungi, menyemangati, dan membantu H. menstabilkan kondisi psikologisnya agar ia dapat segera kembali bersekolah. Pihak sekolah juga mengundang keluarga anak-anak yang terlibat untuk bekerja sama dalam hal edukasi dan pencegahan. Pada saat yang sama, kami akan meninjau dan mengedukasi mereka yang berada di lokasi kejadian tetapi tidak mengambil tindakan apa pun untuk mencegahnya atau memberi tahu orang dewasa untuk bersama-sama mencegahnya," ujar Bapak Quang.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)