Baik jambu biji merah maupun jambu biji putih sama-sama memiliki nilai gizi, tetapi sedikit berbeda dalam komposisinya:
1. Jambu biji putih – ‘sahabat’ sistem pencernaan dan gula darah stabil
- 1. Jambu biji putih – ‘sahabat’ sistem pencernaan dan gula darah stabil
- 2. Jambu biji merah – kaya antioksidan, baik untuk jantung dan pankreas
- 3. Mana yang lebih baik untuk penderita diabetes?
- 4. Catatan saat makan jambu biji bagi penderita diabetes
Jambu biji putih menonjol karena kandungan seratnya yang lebih tinggi, terutama pada daging buah di dekat kulit dan di sekitar biji. Serat ini membantu memperlambat penyerapan gula (glukosa) ke dalam darah, sehingga membantu menstabilkan gula darah setelah makan – faktor penting bagi penderita diabetes atau sindrom metabolik.
Selain itu, serat dalam jambu biji putih juga meningkatkan rasa kenyang, membatasi keinginan makan, dan mengurangi kecenderungan mengemil yang tidak sehat. Selain itu, jambu biji putih juga mendukung aktivitas pencernaan, membantu melancarkan buang air besar, mencegah sembelit, dan menurunkan kolesterol LDL (kolesterol "jahat")—sehingga berkontribusi dalam melindungi kesehatan kardiovaskular.
Ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi jambu biji beserta kulitnya (setelah dicuci bersih atau direndam dalam air garam encer) untuk memaksimalkan kandungan serat dan vitamin C—dua nutrisi penting yang membantu mengontrol gula darah dan meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, orang dengan perut lemah atau rentan kembung sebaiknya mengonsumsinya dalam jumlah sedang dan menghindari makan saat perut kosong.

Baik jambu biji merah maupun jambu biji putih sama-sama memiliki nilai gizi, tetapi sedikit berbeda dalam komposisi gizi spesifiknya…
2. Jambu biji merah – kaya antioksidan, baik untuk jantung dan pankreas
Warna merah muda khas jambu biji berasal dari likopen – antioksidan kuat dalam kelompok karotenoid, yang juga merupakan bahan aktif pemberi warna pada tomat matang. Likopen membantu melindungi sel dari stres oksidatif, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, kerusakan pembuluh darah, dan beberapa jenis kanker.
Ketika dikombinasikan dengan vitamin C, likopen membantu menetralkan radikal bebas, melindungi pankreas – organ penghasil insulin – dan dinding pembuluh darah dari kerusakan akibat gula darah tinggi. Hal ini khususnya penting bagi penderita diabetes atau yang berisiko mengalami gangguan metabolisme.
Daging buah jambu biji merah muda memiliki rasa yang lebih manis secara alami dibandingkan jambu biji putih, tetapi memiliki efek yang sangat kecil terhadap gula darah berkat kandungan seratnya yang melimpah yang membantu memperlambat penyerapan gula. Menurut Dr. Rashi Agrawal, Ahli Endokrinologi - Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani (Navi Mumbai, India): Ketika mengonsumsi jambu biji utuh—baik merah muda maupun putih—tubuh akan mendapatkan kombinasi serat, antioksidan, vitamin, dan mineral yang sempurna. Hal ini membantu menyeimbangkan metabolisme, mengurangi fluktuasi gula darah setelah makan, dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif.
3. Mana yang lebih baik untuk penderita diabetes?
Kedua jenis jambu biji ini kaya serat, vitamin, dan rendah gula, sehingga cocok untuk penderita diabetes. Namun, menurut ahli gizi Edwina Raj - Kepala Layanan Gizi Klinis, Rumah Sakit Aster CMI (Bengaluru, India), jambu biji merah muda sering dianggap sebagai pilihan yang lebih baik bagi penderita diabetes, berkat kandungan antioksidan likopen yang tinggi dan kandungan seratnya yang stabil, yang membantu memperlambat penyerapan gula, sehingga menjaga gula darah tetap stabil dan melindungi jantung.
Jambu biji putih juga sangat bergizi – terutama baik untuk pencernaan dan kekebalan tubuh, tetapi kandungan antioksidannya sedikit lebih rendah daripada jambu biji merah muda. Jadi, jika Anda hanya perlu memilih satu, penderita diabetes dapat memilih jambu biji merah muda; jika tidak, sebaiknya bergantian untuk mendapatkan manfaat keduanya.
Menambahkan jambu biji ke dalam menu makanan Anda bersama sayuran hijau, biji-bijian utuh, dan sumber protein rendah lemak membantu meningkatkan kontrol gula darah dan mendukung metabolisme energi. Namun, alih-alih terlalu fokus memilih jambu biji merah muda atau putih, penting untuk mengonsumsi jambu biji utuh, termasuk daging dan kulitnya (setelah dicuci), untuk mendapatkan manfaat maksimal dari serat, vitamin C, likopen, dan mineral alami.
4. Catatan saat makan jambu biji bagi penderita diabetes
Meskipun jambu biji merupakan buah yang aman bagi penderita diabetes, memakannya dengan cara yang salah tetap dapat meningkatkan gula darah atau menyebabkan gangguan pencernaan.
Berikut beberapa catatan saat memakan jambu biji:
4.1 Jangan makan terlalu banyak: Anda hanya boleh makan 1-2 jambu biji kecil per hari (setara dengan sekitar 150-200 g). Makan terlalu banyak dapat menyebabkan kembung atau meningkatkan penyerapan gula.
4.2 Makan pada waktu yang tepat: Yang terbaik adalah makan jambu biji di antara dua waktu makan utama, hindari makan segera setelah makan untuk menghindari peningkatan gula darah yang cepat.
4.3 Utamakan makan buah utuh: Anda harus makan daging buah dan kulitnya (setelah dicuci atau dikupas jika sensitif). Jangan memeras jus jambu biji, karena jus tersebut menghilangkan serat—faktor yang membantu mengontrol gula darah.
4.4 Jangan menambahkan garam, gula atau bumbu: Menambahkan garam atau gula akan meniadakan manfaat kesehatan dan dapat memengaruhi tekanan darah atau gula darah.
4.5 Perhatian bagi penderita masalah pencernaan: Penderita perut kembung, gastritis, sindrom iritasi usus besar atau sembelit parah sebaiknya makan dalam jumlah kecil dan memantau reaksi tubuhnya, karena biji jambu biji dapat menyebabkan rasa tidak nyaman jika tidak dikunyah hingga matang.
4.6 Kombinasikan dengan pola makan seimbang: Jambu biji hanyalah salah satu bagian dari pola makan sehat. Penderita diabetes sebaiknya menjaga pola makan yang kaya sayuran hijau, biji-bijian utuh, protein rendah lemak, dan rendah lemak jenuh agar gula darah dan berat badan terkontrol dengan baik.
Menurut pengobatan tradisional, jambu biji memiliki rasa yang sedikit manis dan sepat, memiliki sifat menghangatkan, membantu memperkuat limpa, mencerna makanan, menghentikan diare, dan mendinginkan tubuh. Oleh karena itu, jambu biji bukan hanya makanan tetapi juga "obat mujarab" jika dikonsumsi dengan benar. Penderita diabetes dapat memilih jambu biji merah muda jika ingin meningkatkan antioksidan dan melindungi sistem kardiovaskular, atau jambu biji putih jika ingin fokus pada kekebalan tubuh dan pencernaan. Apa pun jenisnya, jambu biji tetap merupakan pilihan yang baik dalam diet pengendalian gula darah yang ilmiah .
Artikel ini hanya untuk referensi. Pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengubah pola makan atau menambahkan makanan baru ke dalam menu harian mereka.
Pembaca dapat melihat lebih lanjut:
Bolehkah penderita diabetes minum susu segar?Sumber: https://suckhoedoisong.vn/oi-hong-hay-oi-trang-loai-nao-tot-hon-cho-nguoi-tieu-duong-169251101115032671.htm






Komentar (0)