Presiden AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif dan mencabut beberapa perintah pemerintahan sebelumnya segera setelah menjabat, menjadi presiden ke-47 negara itu.
Presiden AS Donald Trump pada tanggal 20 Januari menandatangani perintah eksekutif yang mewajibkan pegawai federal untuk kembali bekerja penuh waktu dalam salah satu tindakan resmi pertamanya setelah menjabat, menurut AFP.
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pertamanya pada hari pelantikan presiden keduanya di Washington DC pada 20 Januari.
"Para kepala departemen dan lembaga di cabang eksekutif pemerintahan harus, sesegera mungkin, mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengakhiri pengaturan kerja jarak jauh dan mewajibkan para pegawai untuk kembali bekerja secara langsung di tempat kerja masing-masing secara penuh waktu," demikian pernyataan Gedung Putih yang mengonfirmasi perintah eksekutif tersebut.
Gedung Putih juga mengumumkan bahwa Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang menurutnya bertujuan untuk "memulihkan kebebasan berbicara dan mengakhiri sensor federal," menurut Reuters. Trump dan sekutu konservatifnya menuduh pemerintahan mantan Presiden Joe Biden membungkam kebebasan berbicara di platform daring.
Juga tak lama setelah menjabat, Presiden Trump mencabut perintah eksekutif tahun 2023 yang ditandatangani oleh mantan Presiden Joe Biden yang bertujuan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan (AI) terhadap konsumen, pekerja, dan keamanan nasional.
Perintah yang ditandatangani oleh Tn. Biden mengharuskan pengembang sistem AI yang dapat menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional AS, ekonomi , kesehatan publik, atau keselamatan untuk membagikan hasil pengujian keselamatan dengan pemerintah AS, berdasarkan Undang-Undang Produksi Pertahanan, sebelum merilisnya ke publik.
Tn. Trump juga membatalkan perintah pemerintahan Biden untuk menghapus Kuba dari daftar negara sponsor terorisme, menurut Reuters mengutip pengumuman dari Gedung Putih.
Presiden Trump juga mencabut perintah eksekutif tahun 2021 yang ditandatangani oleh pendahulunya, Biden, yang bertujuan memastikan 50% kendaraan baru yang terjual pada tahun 2030 adalah kendaraan listrik. Target 50% tersebut, yang tidak mengikat secara hukum, telah mendapatkan dukungan dari produsen mobil Amerika dan asing.
Tn. Trump juga berencana untuk mengarahkan lembaga-lembaga untuk meninjau peraturan yang akan mewajibkan aturan emisi yang lebih ketat yang akan mengharuskan produsen mobil untuk menjual antara 30% dan 56% kendaraan listrik pada tahun 2032.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ong-trump-da-huy-nhung-sac-lenh-nao-cua-ong-biden-ngay-sau-khi-nham-chuc-185250121074004328.htm






Komentar (0)