![]() |
U22 Indonesia (baju putih) secara tak terduga kalah 0-1 dari U22 Filipina. |
Pada malam yang sama, situs olahraga Tirto memperbarui hasil pertandingan dengan nada netral. Artikel tersebut menekankan skor 0-1 dan risiko tersingkir lebih awal bagi timnas U-22 Indonesia. Bola dan DetikSport juga menggunakan pendekatan serupa. Berita utama menganggap hasil ini mengejutkan, tetapi tidak membahas secara mendalam untuk menyalahkan individu atau staf pelatih.
Fokus artikel pasca-pertandingan adalah babak penyisihan grup. Media Indonesia menekankan bahwa timnas U-22 Indonesia telah memaksakan diri ke posisi di mana mereka harus memenangkan pertandingan terakhir jika ingin lolos. Margin keamanan telah hilang, dan hak untuk menentukan nasib sendiri telah berkurang secara signifikan.
Dari segi keahlian, surat kabar menggambarkan pertandingan dengan arah yang sama. Timnas U-22 Indonesia lebih banyak menguasai bola, tetapi kurang efisien dalam penyelesaian akhir. Timnas U-22 Filipina sangat diapresiasi atas kemampuannya mengorganisir pertahanan dan memanfaatkan serangan balik di babak kedua untuk mencetak gol penentu. Perkembangan pertandingan tercermin secara ringkas, terkendali, tanpa terjebak dalam analisis taktis.
Patut dicatat, setelah kekalahan ini, tidak ada gelombang kritik pedas di media Indonesia, yang sering terlihat setelah kesalahan besar. Sebaliknya, surat kabar memilih untuk tetap memberitakan, menunggu reaksi tim di pertandingan berikutnya.
Sebelum turnamen, U-22 Indonesia dianggap sebagai salah satu tim paling kompetitif. Oleh karena itu, kekalahan melawan U-22 Filipina tidak hanya menyebabkan penurunan poin, tetapi juga menciptakan tekanan psikologis yang besar. Pers Indonesia untuk sementara "merendahkan suaranya", tetapi tekanan sesungguhnya akan tertuju pada pertandingan penentuan yang akan datang.
Sumber: https://znews.vn/phan-ung-cua-bao-chi-indonesia-sau-tran-thua-u22-philippines-post1609586.html











Komentar (0)