Prancis diperkirakan akan mengirimkan gelombang pertama jet tempur Mirage 2000-5 ke Ukraina pada kuartal pertama tahun 2025, dengan pesanan awal hanya tiga pesawat.
Menurut Defense Express, Prancis diperkirakan akan mengirimkan gelombang pertama jet tempur Mirage 2000-5 ke Ukraina pada kuartal pertama tahun 2025, dengan pesanan awal sebanyak tiga pesawat. Meskipun jumlah ini terbilang kecil, ini hanyalah awal dari dukungan militer jangka panjang dari Paris hingga Kiev.
Meskipun Prancis belum pernah mengumumkan secara resmi jumlah pesawat yang akan dipasok, beberapa sumber, terutama media Prancis La Tribune, memperkirakan bahwa Ukraina dapat menerima hingga 12 Mirage 2000-5. Namun, jumlah ini masih belum dikonfirmasi dan dapat berubah tergantung situasi aktual.
Prancis diperkirakan akan mengirimkan gelombang pertama jet tempur Mirage 2000-5 ke Ukraina pada kuartal pertama tahun 2025, dengan pesanan awal tiga pesawat. - Foto: Defense Express |
Informasi mengenai tiga pesawat pertama berasal dari beberapa laporan internal, yang menyebutkan Paris ingin mempertahankan 20 dari 26 Mirage 2000-5 miliknya. Sementara itu, menyediakan enam pesawat – jumlah yang telah disebutkan sebelumnya – tidak sejalan dengan ambisi Presiden Prancis Emmanuel Macron, karena 12 pesawat akan membentuk armada lengkap untuk Ukraina, yang memenuhi kebutuhan pertahanan negara tersebut.
Selain ketersediaan pesawat dan kemajuan modernisasi jet tempur, proses pengiriman juga bergantung pada kesiapan pilot dan teknisi Ukraina yang sedang dilatih untuk mengoperasikan pesawat tersebut. Prancis saat ini sedang melaksanakan pelatihan pilot dan teknisi Ukraina secara mandiri, dan juga melaksanakan pelatihan di Pangkalan Udara Nancy, yang merupakan markas Skuadron Tempur ke-3 yang mengoperasikan Mirage 2000D. Hal ini penting karena pangkalan di Nancy bukanlah pangkalan pelatihan standar, melainkan pangkalan tempur utama.
Selain itu, dua skuadron Mirage 2000-5 Prancis lainnya berpangkalan di pangkalan udara lain: Skuadron 1/2 Cigognes di Luxeuil-les-Bains dan Skuadron 3/11 Corse di Djibouti. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan bagi pilot Ukraina telah direncanakan dengan cermat dan diorganisir secara khusus, untuk memastikan mereka dapat mengoperasikan pesawat modern ini dengan mahir.
Meskipun Ukraina juga melatih pilot F-16 di dua pusat di Denmark dan Amerika Serikat, gelombang pertama pilot diperkirakan hanya akan menerima enam F-16 pada awalnya. Hal ini menyoroti pentingnya partisipasi Prancis dalam pelatihan dan penyediaan Mirage 2000-5, yang akan membantu melengkapi angkatan udara Ukraina di tengah negara yang terus menghadapi perang dengan Rusia.
Perlu dicatat juga bahwa Skuadron Tempur ke-3 Angkatan Udara Prancis memiliki pengalaman tempur yang luas, setelah berpartisipasi dalam operasi militer di Afghanistan, Libya, dan Mali. Meskipun pengalaman ini tidak sepenuhnya sebanding dengan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, pengalaman ini merupakan dasar penting bagi kesiapan Prancis untuk mendukung Ukraina secara militer. Pengiriman Mirage 2000-5, meskipun masih dalam tahap awal, diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap kemampuan pertahanan udara Ukraina di masa mendatang.
Seri pesawat Mirage Prancis yang terkenal, termasuk Mirage 2000, sering disebut "Mirage". Ini adalah julukan umum di kalangan pilot dan mereka yang berkecimpung di industri penerbangan. Nama "Mirage" dalam bahasa Prancis berarti "fatamorgana", merujuk pada kemampuan manuver pesawat dan kemampuannya untuk terbang tanpa terdeteksi. Mirage 2000-5 adalah versi pembaruan dari seri Mirage 2000, yang dilengkapi kemampuan tempur udara-ke-udara modern dan sistem radar canggih, yang umum dikenal di militer sebagai pesawat tempur multiperan yang andal. |
[iklan_2]
Sumber: https://congthuong.vn/phap-sap-giao-lo-chim-ung-mirage-2000-5-cho-ukraine-tai-sao-lai-la-3-chiec-354461.html
Komentar (0)