Penemuan mengejutkan tentang peradaban yang mendahului Romawi berabad-abad
Bangsa Fenisia menggunakan teknologi kapur hidrolik yang canggih 2.700 tahun yang lalu, jauh mendahului zaman Romawi, membuat para arkeolog takjub.
Báo Khoa học và Đời sống•08/08/2025
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, para ilmuwan menemukan bukti kuat di situs pesisir Tell el-Burak di Lebanon bahwa bangsa Fenisia memelopori teknologi plesteran kapur hidrolik. Foto: Proyek Arkeologi Tell el-Burak / Science Reports. Menurut tim peneliti, para pembangun Fenisia sengaja mencampur pecahan tembikar ke dalam mortar kapur untuk menciptakan mortar hidrolik yang dapat mengeras bahkan dalam kondisi basah. Foto: Proyek Arkeologi Tell el-Burak / Laporan Sains.
Para ahli menemukan hal ini saat berfokus pada tiga struktur plester yang berasal dari sekitar tahun 725 SM hingga 600 SM. Di antaranya terdapat kilang anggur yang terawat baik, yang merupakan pusat kegiatan pertanian di lokasi tersebut. Foto: Amicine dkk./Science Reports. Fasilitas kilang anggur ini terdiri dari tangki persegi panjang berukuran 3,2 x 3,5 m, yang dihubungkan oleh saluran ke tangki setengah lingkaran berkapasitas sekitar 4.500 liter, tempat sari anggur menjalani fermentasi awal. Foto: Asal-usul kuno. Alih-alih menggunakan pasir atau kerang laut yang tersedia secara lokal sebagai agregat, bangsa Fenisia sengaja memilih pecahan tembikar sebagai pozolan – zat yang bereaksi secara kimia dengan kapur untuk membentuk senyawa hidrolik. Oleh karena itu, ini merupakan bukti paling awal yang diketahui tentang teknologi kapur hidrolik Fenisia di Mediterania. Foto: Amicone dkk. 2025, Scientific Reports.
Fragmen tembikar tersebut ditemukan mengandung gehlenit, kristobalit, dan mullit – mineral yang biasanya terkait dengan pembakaran pada suhu di atas 800°C, menunjukkan penggunaan material keramik yang dipilih atau direkayasa secara khusus, alih-alih limbah keramik biasa. Foto: Amicone dkk. 2025, Scientific Reports. Penelitian para ilmuwan menunjukkan bahwa bangsa Fenisia mencapai kecanggihan teknologi dalam konstruksi berkelanjutan serta perlindungan lingkungan. Foto: medium.com. Material keramik yang dipilih dengan cermat kemungkinan besar berasal dari situs produksi Sarepta di dekatnya. Temuan ini menunjukkan adanya sistem produksi kerajinan yang terorganisir dengan baik dan terpusat di bawah kendali kaum elit Fenisia. Foto: thebrainchamber.
Tak hanya itu, penemuan baru ini juga membuktikan bahwa teknologi plesteran kapur hidrolik telah digunakan oleh bangsa Fenisia berabad-abad sebelum bangsa Romawi menggunakan beton hidrolik yang dikombinasikan dengan abu vulkanik. Foto: bookofmormonevidence. Pembaca diundang untuk menonton video: Mengungkap peradaban yang hilang melalui sisa-sisa arkeologi.
Komentar (0)