Para arkeolog telah menemukan makam milik kaisar pertama Dinasti Zhou Utara, yang digulingkan hanya beberapa bulan setelah naik takhta.
Makam Kaisar Yuwen Jue menunjukkan tanda-tanda penjarahan oleh perampok makam. Foto: Jaringan Ilmu Sosial Tiongkok
Makam yang baru ditemukan itu ditemukan di Kota Xianyang di Provinsi Shaanxi, Tiongkok utara-tengah, Akademi Arkeologi Shaanxi mengumumkan pada 26 September. Para peneliti mengatakan makam itu milik kaisar pendiri Dinasti Zhou Utara, yang berkuasa dari tahun 557 hingga 581, berdasarkan sebuah prasasti yang ditempatkan di sisi timur pintu masuk makam.
Raja yang bernama Vu Van Giac ini lahir pada tahun 542 dan wafat pada tahun 557 di usia 15 tahun. Ketika berkuasa, ia tidak menggunakan gelar "kaisar" melainkan menyebut dirinya "raja surgawi". Pada tahun 557, ia digulingkan oleh sepupunya, Vu Van Ho, dalam perebutan kekuasaan dan dibunuh untuk mencegah kekacauan di masa mendatang.
Makam raja terdiri dari sebuah ruangan berukuran lebih dari 56,7 meter dari utara ke selatan dan langsung dimasuki oleh parit. Dasar makam terletak lebih dari 10 meter di bawah permukaan tanah. Menurut standar Dinasti Zhou Utara, makam ini berukuran rata-rata. Para arkeolog telah menggali setidaknya 146 benda pemakaman dari makam tersebut. Benda-benda ini terkonsentrasi di bagian tenggara makam dan sebagian besar terdiri dari patung-patung keramik dan guci porselen. Patung-patung tersebut menggambarkan para prajurit, kavaleri, dan hewan seperti unta pengangkut barang. Terdapat bukti bahwa makam tersebut telah dijarah.
Penemuan makam ini sangat penting bagi studi tentang kaisar-kaisar dinasti utara, menurut Zhao Zhanrui, asisten peneliti di Akademi Shaanxi. Antara abad ke-4 dan ke-6, Tiongkok utara dan selatan dipisahkan oleh dinasti-dinasti yang berbeda. Zhou Utara adalah salah satu dinasti utara yang muncul pada periode tersebut.
Dinasti utara dan selatan sepenuhnya dipersatukan oleh Kaisar Wen dari Sui. Area tempat makam Yuwen Jue ditemukan juga berisi beberapa makam penting dari Dinasti Tang. Patung-patung hewan, seperti unta pengangkut barang, menunjukkan bahwa daerah tersebut dulunya merupakan persimpangan perdagangan, budaya, dan agama. Menurut tim tersebut, patung-patung dan tembikar di dalam makam tersebut tampaknya telah rusak, terutama permukaannya yang tampak tergores, menunjukkan bahwa para perampok makam telah mengambil sebagian besar barang-barang yang dapat mengungkapkan banyak hal tentang sang raja.
An Khang (Menurut Newsweek )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)