Filipina memberikan gambar yang menunjukkan kapal angkatan lautnya bertemu dengan kapal Penjaga Pantai China di Laut Cina Selatan pada bulan Maret.
Reuters mengutip Bapak Marshall Louis Alferez, Asisten Menteri Luar Negeri Filipina untuk Urusan Maritim dan Kelautan, yang mengatakan bahwa negara tersebut telah mendaftar untuk memperluas landas kontinennya di Laut Timur.
Usulan tersebut disetujui dan didukung oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr setelah pemerintah Manila menyelesaikan studi teknis dan ilmiah di wilayah tersebut, menurut Departemen Luar Negeri negara tersebut.
Pada tahun 2016, berdasarkan gugatan Filipina, Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag (PCA) memutuskan untuk menolak peta "garis lidah sapi" Tiongkok di Laut Timur.
Dalam perkembangan lain, Naval News melaporkan pada tanggal 12 Juni bahwa pemerintah Manila tengah berupaya membangun pangkalan militer baru di Teluk Subic untuk meningkatkan kemampuan pengawasan udara dan proyeksi kekuatannya di Laut Timur.
Menurut dokumen tender dan rencana pengembangan Angkatan Udara Filipina, pangkalan depan baru akan dibangun di Bandara Internasional Subic Bay untuk mendukung pesawat pengintai dan penyerang.
Proyek ini menandai kembalinya Filipina dan investasi besar-besaran di Teluk Subic, yang dulunya merupakan pangkalan angkatan laut AS.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/philippines-dang-ky-mo-rong-them-luc-dia-o-bien-dong-185240615180344247.htm
Komentar (0)