Selama beberapa hari terakhir, warga dan wisatawan di Distrik Quy Nhon, Provinsi Gia Lai (sebelumnya bagian dari Kota Quy Nhon, Provinsi Binh Dinh) terkejut melihat serangkaian rambu batas kecepatan 30 km/jam dipasang di jalan-jalan pesisir tengah.

Beberapa rute wisata di kota pesisir Quy Nhon memiliki rambu dengan batas kecepatan 30 km/jam.
FOTO: DUC NHAT
Rute dengan batas kecepatan antara lain: Xuan Dieu, Nguyen Trung Tin, An Duong Vuong, Nguyen Tat Thanh. Selain itu, beberapa ruas Le Loi, Nguyen Hue, Le Hong Phong, Phan Dinh Phung, Le Duc Tho... juga memiliki tanda serupa.
Beberapa rute menerapkan batas kecepatan sepanjang waktu, sementara yang lain hanya menerapkannya berdasarkan waktu. Pada rute ramai seperti Nguyen Tat Thanh dan An Duong Vuong, rambu 30 km/jam hanya berlaku untuk dua lajur luar, sementara lajur tengah tetap beroperasi normal.
Segera setelah rambu tersebut dipasang, banyak kontroversi muncul di media sosial. Banyak orang mengatakan bahwa batas kecepatan 30 km/jam terlalu rendah, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengendara sepeda motor dan mobil, terutama pada jam sibuk.
Namun, banyak orang mendukung perlunya mengurangi kecepatan di rute wisata karena tingginya volume lalu lintas, termasuk banyaknya wisatawan yang belum terbiasa dengan medan tersebut. Pembatasan kecepatan akan mengurangi kecelakaan, terutama di persimpangan jalan, dekat permukiman, sekolah, dan tempat pejalan kaki menyeberang jalan.
Tak hanya menjamin keselamatan, berkendara perlahan juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan. Dengan kecepatan sedang, wisatawan dapat dengan mudah menikmati pemandangan, berhenti untuk berfoto, atau mampir di titik check-in dan restoran pinggir jalan. Hal ini berkontribusi pada perpanjangan masa tinggal dan peningkatan pengeluaran lokal.
Menurut seorang pemimpin Departemen Konstruksi Gia Lai, pemasangan rambu batas kecepatan pada rute-rute tersebut sejalan dengan orientasi pengembangan pariwisata, sekaligus menjamin keselamatan dan kenyamanan bagi penduduk dan pengunjung.

Departemen Konstruksi Gia Lai mengatakan bahwa pemasangan rambu batas kecepatan akan berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata.
FOTO: DUC NHAT
Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk menertibkan operasional kendaraan listrik wisata. Sebelumnya, kendaraan jenis ini beroperasi cukup semrawut, dengan banyak potensi risiko kecelakaan. Mulai 15 Februari 2025, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 165 Tahun 2024, kendaraan listrik wisata hanya diperbolehkan beroperasi pada rute dengan batas kecepatan 30 km/jam dan dilarang berhenti, parkir, serta menaikkan dan menurunkan penumpang di tempat yang tidak diatur.
Membatasi kecepatan bukan sekadar solusi teknis lalu lintas, tetapi juga langkah strategis dalam membangun lingkungan pariwisata yang lebih aman, lebih beradab, dan menarik di kota pesisir Quy Nhon.
Source: https://thanhnien.vn/pho-bien-quy-nhon-han-che-toc-do-30-km-gio-de-phat-trien-du-lich-185250801185146629.htm






Komentar (0)