Wakil Perdana Menteri: Penilaian tanah harus adil dan setara

Metode penilaian tanah harus layak, ilmiah , transparan, dan memastikan manfaat yang adil di antara masyarakat, bisnis, dan Negara, Wakil Perdana Menteri meminta.

Memimpin rapat pada sore hari tanggal 30 Oktober, Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha menekankan bahwa semua hambatan dalam pemanfaatan sumber daya lahan untuk pembangunan ekonomi , bahkan pelanggaran hukum, utamanya disebabkan oleh penilaian tanah. Oleh karena itu, rancangan Peraturan tentang penilaian tanah harus "dekat, akurat, tepat, dan sesuai dengan kenyataan". "Jangan sampai tugas-tugas sulit dibebankan kepada daerah," ujarnya.

Wakil Perdana Menteri meminta Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup untuk memastikan keakuratan dan konsistensi rumus perhitungan. Kementerian merevisi ketentuan penerapan metode perbandingan dan melengkapi informasi, data, serta indeks penilaian tanah dari sumber resmi. Pada saat yang sama, Kementerian mengkuantifikasi biaya pengembangan proyek dan tanggung jawab setiap instansi dan unit dalam proses penentuan, penilaian, dan persetujuan harga tanah.

Terkait usulan daerah tentang alokasi lahan dan pemungutan retribusi penggunaan lahan berdasarkan tahapan investasi, Wakil Perdana Menteri menyatakan bahwa instansi pemerintah yang berwenang harus menentukan hal ini saat menyetujui proyek sebagai dasar pelaksanaan. Daerah harus segera mengkaji rencana tersebut untuk menentukan koefisien dan sub-indeks yang diterapkan bersama dengan koefisien penyesuaian harga lahan untuk kavling tanah dengan harga di bawah VND30 miliar (untuk kota-kota yang dikelola pusat); VND10 miliar (untuk provinsi pegunungan); VND20 miliar (daerah lainnya).

"Peraturan ini akan diterapkan di tingkat daerah, jadi kita harus memberikan masukan yang jujur ​​dan menyampaikan permasalahan yang ada agar Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dapat segera menyerapnya dan menyesuaikannya dengan kenyataan. Ini adalah tanggung jawab dan hak daerah," ujar Wakil Perdana Menteri.

Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha. Foto: Minh Khoi

Dalam rapat tersebut, Direktur Departemen Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Dao Trung Chinh mengatakan bahwa setelah menerima instruksi dari pimpinan dan unit Pemerintah, badan penyusun telah menyelesaikan konsep, urutan, isi, dan metode penetapan harga tanah. Ketentuan penerapan setiap metode penetapan harga tanah juga telah diperjelas. Dengan demikian, terdapat empat metode penetapan harga tanah, yaitu: perbandingan, pendapatan, surplus, dan koefisien penyesuaian harga tanah.

Badan perancang juga menambahkan peraturan terperinci tentang faktor-faktor yang memengaruhi harga tanah untuk memastikan transparansi dan menghindari penilai harga memaksakan kehendak subjektif mereka.

Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Binh Duong, Mai Hung Dung, menyarankan klarifikasi tanggung jawab individu dan organisasi di setiap tahap penilaian tanah. "Pemerintah daerah seharusnya diberi kesempatan untuk menentukan harga tanah tertentu secara lebih fleksibel daripada hasil penilaian awal untuk menarik investor," saran Bapak Dung.

Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Hoa Binh Quach Tat Liem mengusulkan agar dibentuk lembaga penilai independen untuk biaya pengembangan investor dalam proyek yang menerapkan metode surplus.

Berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini, harga tanah ditentukan dengan salah satu dari lima metode, yaitu perbandingan langsung, deduksi, pendapatan, surplus, dan koefisien penyesuaian harga tanah. Rancangan Peraturan Pemerintah yang baru menghapus metode deduksi tersebut.

Rancangan Undang-Undang Pertanahan yang telah direvisi akan dipertimbangkan dan disetujui oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat pada masa sidang ke-6 yang sedang berlangsung.

Viet Tuan

Tautan sumber: https://vnexpress.net/pho-thu-tuong-dinh-gia-dat-phai-cong-bang-loi-ich-4671008.html