Wanita paruh baya sebaiknya tidak mengenakan 4 jenis celana ini, karena akan terlihat tua dan tidak canggih.

Seiring bertambahnya usia, memilih pakaian yang tepat menjadi semakin penting. Gaya yang dulunya sedang tren mungkin tidak lagi sesuai dengan bentuk tubuh dan gaya Anda.

Setiap tahap kehidupan memiliki gayanya sendiri untuk dijalani. Seiring bertambahnya usia, kita masih bisa mengenakan pakaian yang mencerminkan gaya kita. Namun, sebagai wanita paruh baya, ada beberapa jenis celana yang sebaiknya kita hindari, karena jika tidak, akan sulit untuk tidak terlihat tua dan murahan.

1. Celana bermotif

Bagi wanita yang lebih tua, betapa pun mereka menyukai celana bermotif, sebaiknya batasi pemakaiannya. Celana bermotif memang terlihat modis, tetapi sebenarnya tidak cocok untuk wanita di atas 45 tahun. Terlebih lagi, jejak waktu pada tubuh wanita paruh baya akan mudah terlihat oleh celana bermotif.

2. Celana berbahan linen atau katun tipis

Meskipun bernapas dan nyaman, bagi wanita paruh baya, celana katun dan linen akan menjadi salah satu item yang memperlihatkan kekurangan tubuh Anda. Meskipun celana ini didiskon besar-besaran, sebaiknya Anda tidak membelinya.

3. Celana olahraga/legging

Celana tanpa jahitan pada dasarnya dirancang untuk menjadi pakaian yang bagus dan memperindah bentuk tubuh. Kebanyakan desain "tanpa jahitan" akan pas di badan.

Selain itu, celana tanpa jahitan yang dimaksudkan untuk membantu membentuk tubuh, tidak hanya tidak menutupi perut tetapi juga membuat wanita dengan bentuk tubuh bulat terlihat lebih gemuk.

Jika Anda adalah orang yang rutin berolahraga dan membentuk tubuh, memilih celana tanpa jahitan dapat menonjolkan bentuk tubuh indah Anda, namun bagi wanita kebanyakan, mengenakan celana tanpa jahitan mau tidak mau akan membuat Anda terlihat lebih gemuk dan lebih tua.

4. Jeans robek atau jeans ketat

Dalam beberapa tahun terakhir, jeans semakin terintegrasi dengan berbagai elemen fesyen. Bisa dibilang jeans tidak hanya cocok untuk anak muda, tetapi juga wanita paruh baya. Namun, wanita paruh baya sebaiknya tidak memilih celana robek atau skinny jeans ketat.

Jenis celana seperti apa yang sebaiknya dipilih wanita paruh baya?

Wajar bagi orang untuk merasa sedikit lebih berisi seiring bertambahnya usia. Ini bukan berarti mereka tidak bisa terus tampil modis. Banyak wanita paruh baya, yang bertanya-tanya apakah mereka mulai gemuk, mendapati beberapa pakaian yang biasa mereka kenakan tidak lagi muat. Ini sebenarnya sinyal mode bagi mereka: Bolehkah mencoba gaya yang berbeda?

Sejalan dengan tren terkini, warna-warna pastel, sedikit longgar, dan berpotongan sedang sangat populer. Berdasarkan faktor-faktor ini, Anda dapat memilih celana dengan garis-garis halus yang sesuai untuk Anda!

Celana dengan desain simpel dan minim detail akan mudah dipadukan dengan berbagai pakaian. Ukurannya pas, tidak terlalu ketat atau terlalu longgar, membantu menonjolkan bentuk tubuh sekaligus menciptakan rasa nyaman. Bahan berkualitas tinggi atau kain yang sedikit elastis akan membantu Anda merasa nyaman sepanjang hari. Hindari bahan yang terlalu kaku atau tidak menyerap keringat.

Pola yang rumit dan berwarna-warni dapat membuat Anda terlihat tua dan murahan. Sebaliknya, pilih celana dengan pola kecil dan halus atau warna solid untuk menciptakan kesan yang lebih elegan dan awet muda. Celana berpinggang tinggi membantu memanjangkan kaki dan menonjolkan pinggang, menciptakan bentuk tubuh yang lebih seimbang dan ramping. Gaya ini juga cocok untuk sebagian besar bentuk tubuh.

Panjang celana juga penting. Celana yang terlalu panjang bisa membuat Anda terlihat tidak rapi, sementara celana yang terlalu pendek bisa jadi tidak cocok untuk gaya elegan. Panjang idealnya adalah dari pergelangan kaki hingga pertengahan betis.

Jahitan yang teliti dan bentuk yang standar akan membantu celana tetap dalam bentuk aslinya, tanpa kusut atau bergeser saat dikenakan. Hal ini juga membantu Anda terlihat lebih rapi dan menarik.

Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/phu-nu-trung-nien-co-gang-dung-mac-4-kieu-quan-nay-nhe-chung-khien-ban-nhin-gia-nua-va-kem-sang-172241022090143928.htm