Anda tidak harus menjadi seperti orang lain untuk dicintai atau terlihat cantik.

Barbie telah lama menjadi simbol keberagaman dan kesetaraan, dan kreasi Mattel berupa versi selebriti menunjukkan perubahan yang kuat bagi merek tersebut.

Versi boneka Barbie yang meniru orang-orang terkenal telah meninggalkan kesan yang kuat pada masyarakat.

Saat ini, versi Barbie yang dibuat berdasarkan model terkenal atau orang-orang berpengaruh dalam profesi mereka bukan sekadar mainan atau barang koleksi, tetapi juga merupakan perayaan atas keindahan yang beragam, kesetaraan, dan hak untuk melihat diri sendiri dalam panutan, serta kemajuan dalam kesadaran sosial.

Model ideal boneka Barbie

Ashley Graham, model Amerika yang terkenal dengan gerakan “body positivity” (semua bentuk tubuh itu indah), adalah salah satu model pertama yang Mattel masukkan ke dalam lini khusus Barbie.

Versi boneka yang terinspirasi olehnya dirilis pada tahun 2016 dengan tubuh penuh, dan terutama tanpa “celah paha” (ruang antara paha) yang pernah dianggap banyak orang sebagai standar kecantikan.

Boneka Ashley Graham menjadi simbol "revolusi" dalam persepsi citra tubuh, yang menegaskan bahwa kecantikan tidak hanya tentang menjadi kurus tetapi juga tentang kepercayaan diri dan cinta diri.

Lisa McKnight, manajer umum Barbie, berbagi: "Ashley Graham adalah pelopor dan inspirasi bagi setiap wanita dan gadis, membantu mereka melihat kecantikan mereka sendiri.

Kami berharap kemitraan kami dengan Ashley akan terus memberikan dampak yang lebih positif.”

Contoh lain adalah model Kanada Winnie Harlow, yang menderita vitiligo tetapi telah mengubah perbedaannya menjadi penampilan khas. Di masa lalu, industri mode cenderung mengabaikan atau menyembunyikan kekurangan fisik.

Namun kini, perbedaan justru menjadi nilai-nilai unik. Kehadiran boneka dengan kulit vitiligo ini tak hanya meningkatkan kesadaran sosial tentang penyakit ini, tetapi juga menyampaikan pesan kemanusiaan kepada anak-anak: tak seorang pun perlu menjadi seperti orang lain untuk dicintai atau dianggap cantik.

Model Ashley Graham berseri-seri di samping boneka Barbie versinya - Foto: Getty Images

Vitiligo bukan lagi penghalang bagi Winnie Harlow dan Mattel karena mereka dengan percaya diri mengubahnya menjadi kecantikan unik yang mengatasi hambatan - Foto: Funelo

Desainer Asia ternama, Anna Sui, juga terpilih oleh Mattel untuk menjadi bagian dari Barbie. Sebagai perempuan Asia yang sukses di Amerika, Anna Sui telah menjadi panutan bagi mereka yang bermimpi menekuni dunia mode namun khawatir akan batasan budaya.

Barbie Anna Sui mengenakan desain khas yang mencerminkan jiwa bohemian dan gaya artistiknya yang unik.

Untuk merayakan peluncuran ini, proyek Barbie Dream Gap akan bermitra dengan Sui untuk membantu anak-anak Asia dan imigran dari keluarga berpenghasilan rendah melalui program pendidikan dan kegiatan komunitas menuju masa depan yang lebih adil.

Versi Barbie Anna Sui memakai desain khas dengan semangat bohemian yang kuat - Foto: Anna Sui

Tidak ada stereotip, tidak ada batasan, tidak mengejar kecantikan yang "sempurna" adalah poin plus yang membantu Mattel meninggalkan banyak kesan mendalam di hati publik - Foto: Mattel

Pesan "menghormati perbedaan"

Versi Barbie yang realistis bukan sekadar strategi pemasaran, tetapi juga sebuah langkah yang memiliki makna budaya dan sosial yang mendalam. Selama berabad-abad, perempuan telah dibatasi oleh stereotip yang ketat: harus langsing, harus berkulit putih, harus "sempurna".

Stereotip ini telah menekan generasi perempuan untuk memiliki harga diri yang rendah dan mengikuti standar yang tidak realistis. Kreasi Mattel berupa boneka dengan berbagai bentuk tubuh, warna kulit, dan cerita telah membantu meruntuhkan batasan tersebut.

Sekarang, setiap gadis, baik tinggi atau pendek, kurus atau berlekuk, berkulit putih atau sawo matang, dapat menemukan dirinya tercermin dalam beberapa versi Barbie.

Mattel tidak hanya menerima dukungan publik, tetapi juga mencapai banyak prestasi luar biasa.

Lini "Barbie Signature" telah dipuji sebagai salah satu inovasi paling manusiawi dalam sejarah mainan. Penjualan Barbie juga meningkat secara signifikan, menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya membeli mainan, tetapi juga mendukung pesan progresif.

Barangkali, di mata anak-anak yang melihat boneka Barbie dengan warna kulit, bentuk tubuh, dan pesan yang berbeda, mereka melihat kepercayaan diri, harga diri, dan kecintaan terhadap keindahan yang beragam. Barbie sekali lagi menulis ulang definisi kecantikan di dunia modern.

TU THANH

Sumber: https://tuoitre.vn/khong-can-phai-giong-ai-de-duoc-yeu-thuong-hay-duoc-xem-la-dep-20251026152415631.htm