(CLO) Setelah kunjungan ke Gaza, seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa banyak kelompok wanita dan anak-anak di tanah ini harus mencari makanan dari tumpukan sampah.
Ajith Sunghay, kepala Kantor Hak Asasi Manusia PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, menyatakan keprihatinannya tentang tingkat kemiskinan, bahkan di wilayah Gaza tengah tempat lembaga-lembaga bantuan hadir di lapangan.
"Saya sangat prihatin dengan kemiskinan yang meluas," ujar Bapak Sunghay dalam konferensi pers di Jenewa. "Berbelanja kebutuhan pokok telah menjadi perjuangan hidup sehari-hari yang berat."
Ia mengatakan PBB tidak dapat menyalurkan bantuan apa pun ke Gaza utara, tempat ia memperkirakan masih terdapat sekitar 70.000 orang, setelah "berulang kali diblokir atau ditolak oleh otoritas Israel untuk konvoi bantuan".
Perempuan dan anak-anak Palestina mengantre untuk membeli roti di Deir al-Balah, Jalur Gaza, 28 November. Foto: AP
Bapak Sunghay mengunjungi kamp-kamp pengungsian bagi orang-orang yang baru saja mengungsi dari Gaza utara. Mereka hidup dalam kondisi yang memprihatinkan dengan kekurangan pangan yang parah dan sanitasi yang buruk.
"Jelas ada kebutuhan akan bantuan kemanusiaan yang signifikan, tetapi hal itu tidak terjadi. Penting bagi otoritas Israel untuk memberikan bantuan ini," ujarnya, tanpa menyebutkan kapan terakhir kali badan-badan PBB mengirimkan bantuan ke Gaza utara.
Sementara itu, pengawas bantuan Israel, Cogat, mengatakan lembaga itu memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menuduh badan-badan PBB gagal mendistribusikannya secara efektif.
Penjarahan juga telah menghabiskan persediaan bantuan di Jalur Gaza, dengan hampir 100 truk yang membawa bantuan makanan digerebek pada tanggal 16 November.
"Para perempuan yang saya temui semuanya telah kehilangan orang yang mereka cintai, terpisah dari keluarga mereka, memiliki kerabat yang terkubur di bawah reruntuhan, atau terluka atau sakit," ujar Bapak Sunghay tentang pengalamannya di Jalur Gaza.
"Mereka jatuh tersungkur di hadapanku, memohon dengan putus asa agar terjadi gencatan senjata."
Ngoc Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/phu-nu-va-tre-em-gaza-phai-di-kiem-thuc-an-tu-nhung-dong-rac-post323587.html
Komentar (0)