Majelis Nasional telah mengesahkan Undang-Undang yang mengubah dan menambah sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Pengelolaan Utang Publik.

Pada sore hari tanggal 10 Desember, di bawah kepemimpinan Ketua Majelis Nasional Tran Thanh Man dan arahan Wakil Ketua Majelis Nasional Nguyen Duc Hai, Majelis Nasional memberikan suara setuju untuk mengesahkan Undang-Undang yang mengubah dan menambah sejumlah pasal Undang-Undang tentang Pengelolaan Utang Publik dengan 432 dari 433 delegasi yang hadir memberikan suara setuju, mencapai 99,76%.

Undang-undang yang telah diamandemen ini melengkapi Pasal 12 mengenai tugas dan kewenangan Presiden, yang meliputi: Memutuskan mengenai negosiasi, penandatanganan, ratifikasi, amandemen, perpanjangan, dan pengakhiran perjanjian internasional tentang pinjaman ODA dan pinjaman luar negeri preferensial atas nama Negara; meminta Pemerintah untuk melaporkan situasi utang negara dan indikator keamanan utang negara; dan menegosiasikan, menandatangani, dan meratifikasi perjanjian internasional tentang pinjaman ODA dan pinjaman luar negeri preferensial atas nama Negara bila diperlukan…

Wakil Ketua Majelis Nasional Nguyen Duc Hai memimpin sidang. Foto: Pham Thang

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2026.

Untuk program dan proyek yang proposal atau kebijakan investasinya telah disetujui sebelum tanggal berlakunya Undang-Undang ini, prosedur pengajuan pinjaman tidak diwajibkan; namun, jika terdapat perubahan isi terkait peningkatan nilai pinjaman setelah tanggal berlakunya Undang-Undang ini, prosedur pengajuan pinjaman sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Ayat 1 Undang-Undang ini harus diikuti.

Untuk program dan proyek yang menerapkan mekanisme khusus tentang utang publik sesuai dengan Resolusi Majelis Nasional, kementerian, lembaga pusat, Komite Rakyat provinsi, dan perusahaan milik negara dapat memilih untuk terus menerapkan Resolusi yang telah dikeluarkan atau ketentuan Undang-Undang ini.

Majelis Nasional memberikan suara untuk mengesahkan Undang-Undang yang mengubah dan menambah sejumlah pasal Undang-Undang tentang Pengelolaan Utang Publik dengan 432 dari 433 delegasi yang hadir memberikan suara mendukung. Foto: Pham Thang

Untuk perjanjian internasional, perjanjian pinjaman ODA, dan pinjaman luar negeri preferensial yang berkasnya telah diserahkan oleh lembaga pengusul kepada otoritas yang berwenang untuk negosiasi, penandatanganan, ratifikasi, persetujuan amandemen, tambahan, atau perpanjangan sebelum tanggal efektif Undang-Undang ini, ketentuan Undang-Undang tentang Pengelolaan Utang Publik No. 20/2017/QH14 tetap berlaku.

Program dan proyek yang mekanisme pembiayaan dan persyaratan pinjamannya telah disetujui oleh Perdana Menteri sebelum tanggal berlakunya Undang-Undang ini akan terus dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang telah disetujui.

Sumber: https://daibieunhandan.vn/quoc-hoi-thong-qua-luat-sua-doi-bo-sung-mot-so-dieu-cua-luat-quan-ly-no-cong-10399978.html