Menurut Keputusan 2045/QD-BGDDT yang mengumumkan kerangka rencana waktu untuk tahun ajaran 2024 - 2025 untuk pendidikan prasekolah, pendidikan umum dan pendidikan berkelanjutan, rencana waktu tahun ajaran adalah 35 minggu (semester I memiliki 18 minggu, semester II memiliki 17 minggu).
Dalam Dokumen Konsolidasi No. 03/VBHN-BGDĐT tahun 2017 yang menetapkan peraturan tentang rezim kerja guru umum, terdapat peraturan tentang norma mengajar guru SMA yaitu 17 jam pelajaran/minggu. Saya ingin bertanya, jika dalam setahun seorang guru mengajar 17 jam pelajaran/minggu sesuai jadwal tahun ajaran, maka jumlah jam pelajarannya adalah 595 jam pelajaran.
Apabila guru mengajar lebih dari 595 periode (dengan asumsi jumlah periode tersebut masih memenuhi ketentuan jam lembur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, misalnya 600 periode), apakah kelebihan periode tersebut tetap dibayar atau harus melebihi jumlah total periode standar 37 minggu (menurut Dokumen Konsolidasi No. 03/VBHN-BGDĐ, terdapat 37 minggu untuk kegiatan mengajar dan pendidikan sesuai ketentuan jadwal tahun ajaran) sebanyak 629 periode yang harus dibayar? (duynam***@gmail.com)
* Membalas:
Pada tanggal 7 Maret 2025, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menerbitkan Surat Edaran No. 05/2025/TT-BGDDT yang mengatur tata kerja guru pendidikan umum dan guru persiapan universitas (berlaku mulai tanggal 22 April 2025). Sesuai dengan Pasal 5 Ayat 1, Pasal 5, Ayat 2, Pasal 7 Surat Edaran tersebut, jumlah minggu untuk menghitung masa mengajar standar dalam satu tahun ajaran bagi guru SMA adalah 35 minggu. Dengan demikian, masa mengajar standar dalam satu tahun ajaran bagi guru SMA adalah: 17 jam pelajaran/minggu x 35 minggu = 595 jam pelajaran/tahun ajaran.
Guru yang mengajar lebih dari 595 jam pelajaran per tahun ajaran (misalnya, 600 jam pelajaran) dapat menerima upah lembur jika memenuhi persyaratan, tetapi tidak melebihi 629 jam pelajaran. Namun, pembayaran tersebut harus mematuhi ketentuan Surat Edaran Bersama No. 07/2013/TTLT-BGDĐT-BNV-BTC. Surat Edaran ini menetapkan bahwa upah lembur hanya akan dibayarkan di unit atau departemen yang kekurangan jumlah guru yang disetujui oleh otoritas yang berwenang.
Unit atau departemen yang tidak kekurangan guru hanya akan menerima upah lembur ketika guru sedang cuti sakit atau cuti melahirkan sesuai ketentuan Undang-Undang Jaminan Sosial, atau ketika guru tersebut pergi belajar, mengikuti pelatihan, berpartisipasi dalam tim inspeksi, dan berpartisipasi dalam tugas lain yang ditugaskan atau dimobilisasi oleh otoritas yang berwenang. Guru lain harus ditempatkan untuk mengajar sebagai gantinya.
Untuk pertanyaan atau masalah tentang kebijakan untuk guru, silakan kirimkan ke bagian: Kotak surat pembaca - Surat Kabar Education & Times: 15, Hai Ba Trung (Hoan Kiem, Hanoi ).
Surel: bandocgdtd@gmail.com
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/quy-dinh-che-do-lam-viec-doi-voi-giao-vien-pho-thong-post748095.html






Komentar (0)